Bisnis.com, JAKARTA — Transportasi massal yang nyaman dengan kepastian waktu tempuh maupun jadwal keberangkatan akan menjadi tren pilihan warga di perkotaan khususnya wilayah Jabodetabek yang lalu lintasnya semakin padat.
Salah satu proyek berkonsep transit oriented development atau kawasan hunian terintegrasi dengan transportasi adalah Royal Sentul Park milik PT Adhi Commuter Properti, anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk..
Project Marketing Manager Royal Sentul Park Annisa Rizky Fadlillah mengatakan hal itu dibuktikan dari konsumen Royal Sentul Park yang mayoritasnya adalah para pekerja dari wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
“Selama ini belum ada proyek yang dikembangkan BUMN yang terbengkalai dan itu menjadi selling point utama yang dilihat oleh konsumen. Berbeda dengan swasta yang umumnya jualan dulu baru mengurus legalitas, kalau BUMN legalitas harus clear dulu baru bisa jualan,” ujarnya melalui siaran pers Selasa (13/8/2019).
Adapun, pada tahap akan beroperasi fasilitas komersial Antara lain mal The Boutique Walk (B-Walk), kafe, rumah sakit, dan universitas. Sebelumnya juga sudah telah beroperasi fasilitas kuliner Padi Emas dan tempat rekreasi-edukasi Taman Kupu-kupu.
Unit apartemen Royal Sentul Park memiliki beberapa tipe yakni studio berukuran 22 meter persegi dijual berharga Rp407 juta, 1 kamar tidur seluas 35,50 meter persegi dengan harga Rp600 jutaan dan 2 kamar tidur dengam luas 50 meter persegi mulai dari Rp 800 jutaan.
Baca Juga
"Pada awal penjualan masih ditawarkan kemudahan pembelian dengan cicil bertahap [installment] hingga 60 kali, seiring progres penjualan yang semakin baik saat ini installment hanya bisa maksimal 36 kali," ujar Anissa.
Namun, lanjut Annisa, kini konsumen juga ditawarkan kemudahan dengan uang muka 10 persen dan pembayaran kredit pemilikan apartemen dengan harga tunai keras.
Bersamaan dengan perayaan 74 tahun Indonesia Merdeka 17 Agustus akhir pekan ini, Royal Sentul Park akan melaksanakan seremoni tutup atap sebagai tanda penyelesaian konstruksi bangunan menara pertama dan akan diserahterimakan pertengahan tahun depan.
Di sisi lain, Annisa mengatakan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama dengan virtual hotel operator (pengelola hotel online) untuk memudahkan pemilik unit mendapatkan penghasilan sewa dari unitnya. Potensi sewa diperkirakan mencapai Rp3 juta per bulan.