Bisnis.com, JAKARTA -- Transportasi umum berbasis rel di DKI jakarta dinilai masih kurang sehingga sulit memaksa pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum.
Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Triwisaksana menilai jumlah transportasi umum yang berbasis rel perlu ditambah kuantitasnya sehingga secara bertahap menggantikan kendaraan pribadi. "Yang berbasis rel itu masih sangat kurang," katanya ketika ditanya Antara di Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Dia mengatakan bahwa pembangunan transportasi umum massal berbasis rel, khususnya kereta rel ringan atau light rail transit (LRT), perlu didukung dalam waktu segera.
Kemudian, imbuhnya, transportasi umum massal lainnya seperti moda raya terpadu (MRT) juga pembangunannya perlu diperluas hingga Kota atau Kampung Bandan.
Selanjutnya, Triwisaksana menyarankan kereta rel listrik (KRL) di Jakarta dibuat jalur lingkar dan layang dan pembangunannya juga perlu dipercepat.
"Harusnya program yang sudah digarisbawahi oleh Presiden dan Wakil Presiden ada percepatan selama 10 tahun ke depan, itu segera direalisasi," kata dia.