Bisnis.com, JAKARTA Pelaku usaha peternakan dan penggemukan (feedlot) memastikan ketersediaan sapi siap potong untuk pasar daging segar mencukupi di tengah permintaan untuk hewan kurban yang meningkat jelang Iduladha 2019.
"Kita punya stok sapi siap potong cukup," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Joni Liano kepada Bisnis, Kamis (8/8/2019).
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif sebelumnya menyatakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian telah berkoordinasi dengan feedloter untuk memberikan pasokan sapi tambahan. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi kebutuhan daging sapi segar selama perayaan Iduladha.
"Tambahan berupa sapi bakalan ex-impor siap potong. Sampai 31 Juli, stok akhir sebanyak 204.608 ekor dan stok siap potong sebanyak 97.065 ekor," tulis Syamsul dalam pesan singkat.
Ditjen PKH memperkirakan kebutuhan hewan kurban untuk 2019 meningkat sekitar 10 persen dari 1,22 juta ekor pada 2018 menjadi 1,34 juta ekor. Kebutuhan itu terdiri dari 376.487 ekor sapi, 12.958 ekor kerbau, 716.089 ekor kambing, dan 24.178 ekor domba.
Koordinasi dengan instansi daerah yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan pun dilakukan untuk memastikan ketersediaan hewan kurban mencukupi.
Di sisi lain, perayaan Iduladha menjadi momentum bagi pelaku usaha penggemukan untuk memasarkan sapi lokal yang memang menjadi primadona. Joni menambahkan hal ini diikuti pula dengan tren penyembelihan di rumah pemotongan hewan (RPH), berbeda dengan cara konvensional yang selama ini berkembang.
"Dari feedloter juga menyediakan karena ada beberapa yang melakukan penggemukan sapi lokal yang banyak dicari selama Iduladha. Hanya saja, kalau sapi penggemukan itu harus dipotong di RPH lalu panitia kurban meminta karkasnya atau dalam keadaan sudah dipotong," terang Joni.