Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOD Banyak Digarap BUMN, Ini Kata Dirjen Pembiayaan Perumahan

Saat ini, pemda di Jabodetabek tengah menyiapkan hingga lebih dari 50 titik TOD.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Transit Oriented Development (TOD) atau rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi yang berdekatan dengan stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuterline Tanjung Barat  di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Transit Oriented Development (TOD) atau rumah susun terintegrasi dengan sarana transportasi yang berdekatan dengan stasiun kereta rel listrik (KRL) Commuterline Tanjung Barat di Jakarta, Kamis (11/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan properti berbasis transportasi atau transit oriented development kini masih dikembangkan mayoritas oleh pengembang dari badan usaha milik negara dan anak usahanya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berharap supaya ke depan lebih banyak pengembang swasta yang tertarik.

Saat ini, pemerintah daerah di Jabodetabek tengah menyiapkan hingga lebih dari 50 titik dan yang baru terbangun hanya sekitar 10 titik.

“Artinya, kesempatan untuk pengembang swasta ikut masuk mengembangkan TOD ini masih besar sekali,” kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat ditemui Bisnis, Rabu (7/8/2019).

Menurutnya, saat ini pengembangan TOD masih banyak dilakukan oleh BUMN itu bisa menjadi percontohan dan sebagai pemantik agar swasta tertarik ikut terjun membangun TOD.

“Swasta kan uangnya uang sendiri, harus mempelajari dulu potensinya seperti apa, syarat-syaratnya bagaimana. Jadi, mereka tidak bisa serta merta turun investasi untuk membangun rumah vertikal TOD ini. BUMN bukan dominasi, tapi jadi trigger saja,” ungkapnya.

Ke depan, kata Khalawi, jika pengembang swasta ada yang punya lahan yang tersedia, siap, dan layak dikembangkan, PUPR akan memberi dukungan penuh, terlebih karena peran swasta sangat penting dalam pengembangan properti.

“Perannya [swasta] penting sekali, jadi kan APBN pemerintah terbatas, makanya swasta harus ikut turun juga. Porsinya swasta di properti sudah 70% yang berperan bersama masyarakat. Kita harus dorong terus.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper