1. Peringatan untuk Bank Sentral Global, Awas Ancaman Perang Mata Uang!
Langkah China membiarkan nilai tukar yuan melemah ke level terendah dalam lebih dari satu dekade berikut label manipulator mata uang yang didapatnya dari pemerintah Amerika Serikat (AS) membuka ancaman terjadinya perang mata uang.
Nilai tukar yuan melemah hingga melampaui level 7 yuan per dolar AS setelah Bank Sentral China, People’s Bank of China (PBoC) menetapkan nilai referensi harian lebih rendah dari 6,9 untuk pertama kalinya sejak Desember pada Senin (5/8/2019). Baca selengkapnya di sini
2. Pemilik Hotel Bintang 1 & 2 Ramai-Ramai Manfaatkan VHO. Apa Kelebihannya?
Pertumbuhan jaringan hotel dan virtual hotel operator berbasis teknologi seperti Airy, Reddoorz, AirBnB, dan OYO memberi solusi branding untuk para pebisnis hotel di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Rainer Daulay mengatakan bahwa virtual hotel operator (VHO) membantu teknologi komputerisasi untuk memudahkan pemasaran hotel konvensional bintang 1 dan 2. Baca selengkapnya di sini
3. Bisakah Panel Surya Jadi Solusi Listrik Padam Seharian?
Masyarakat ibu kota dibuat resah dengan pemadaman listrik massal selama berjam-jam pada Minggu (4/8/2019).
Pemadaman tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten. Pemadaman terjadi karena sistem di saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Ungaran-Pemalang milik PLN mengalami gangguan. Baca selengkapnya di sini
4. Siapkan Kompensasi Rp839 miliar, PLN Akan Potong Gaji Pegawai
PT PLN (Persero) mengaku akan melakukan pemotongan gaji pegawai untuk menghemat biaya operasional lantaran biaya kompensasi untuk pelanggan terkait padamnya listrik mencapai Rp839 miliar.
Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan mengatakan kompensasi tersebut harus berasal dari biaya operasional, baca selengkapnya di sini
5. Kemendag Rombak 7 Posisi Pejabat Eselon 1, Ada Apa?
Kementerian Perdagangan melakukan perubahan posisi pejabat di tingkat eselon I. Perubahan dilakukan di tujuh posisi pejabat setingkat direktur jenderal tersebut.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kebijakan itu diambil untuk meningkatkan kinerja otoritas perdagangan Indonesia tersebut. Baca selengkapnya di sini