Bisnis.com, JAKARTA--Masyarakat ibu kota dibuat resah dengan pemadaman listrik massal selama berjam-jam pada Minggu (4/8/2019).
Pemadaman tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten. Pemadaman terjadi karena sistem di saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Ungaran-Pemalang milik PLN mengalami gangguan.
Pemadaman yang berlangsung dari Minggu siang hingga malam tersebut tentu menyulitkan masyarakat untuk melakukan aktivitas.
Untuk mengantisipasi pemadaman listrik serupa, mungkin pemasangan panel surya di atap rumah atau solar rooftop bisa menjadi pilihan. Panel surya bisa mengonversi energi sinar matahari menjadi energi listrik.
Dengan memasang panel surya di rumah, Anda bisa memiliki sumber listrik lain, selain listrik dari PLN. Namun tentunya, ada kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan bila ingin memasang panel surya.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan panel surya:
Baca Juga
A. Kelebihan
1. Mengurangi biaya tagihan listrik
Saat ini, pemanfaatan panel surya di atap rumah sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 49/2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT PLN (Persero).
Dalam Permen tersebut diatur mengenai skema transaksi ekspor-impor energi listrik sistem PLTS atap. Beleid itu, memungkinkan konsumen PLN untuk menjual energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS atap atau solar rooftop kepada PLN melalui skema ekspor-impor.
Jumlah energi yang ditransaksikan kepada PLN dapat menjadi pengurang tagihan listrik konsumen. Alhasil, masyarakat bisa menghemat listrik.
2. Mandiri energi
Dengan memasang panel surya, Anda tidak perlu lagi kalang kabut bila terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Anda tetap dapat menggunakan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya untuk memenuhi beberapa kebutuhan.
3. Ramah lingkungan
Kebutuhan listrik masyarakat sebagian besar masih dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan bahan bakar batu bara. Penggunaan batu bara tentunya berkontribusi terhadap polusi udara.
Sedangkan panel surya memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Oleh karena itu, penggunaan panel surya sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.
4. Perawatan mudah dan awet
Perawatan panel surya tergolong mudah, yakni hanya perlu dibersihkan dari debu dengan menggunakan air atau sabun. Membersihkan panel surya cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Dengan perawatan yang baik, masa pakai panel surya bisa bertahan lebih dari 20-30 tahun.
B. Kekurangan
1. Biaya pemasangan mahal
Saat ini, pemanfaatan panel surya oleh rumah tangga belum begitu banyak. Hal ini disebabkan biaya pemasangan panel surya masih relatif mahal.
Untuk memasang 1 kilowatt peak (kWp) panel surya dibutuhkan investasi atau modal sekitar Rp13-Rp18 juta.
2. Bersifat intermiten (tidak stabil)
Tidak ada jaminan solar panel mendapat paparan sinar matahari secara terus-menerus. Sumber energi listrik jenis ini sangat bergantung pada kondisi cuaca dan waktu.
Apabila hujan atau matahari tertutup awan, suplai sumber energi tentu tidak cukup. Sehingga pada saat-saat tertentu, produksi listrik dari panel surya bisa menurun.
Pada malam hari juga tidak ada matahari yang bisa menyuplai energi ke solar panel sehingga tidak bisa menghasilkan listrik. Oleh karena itu, pemasangan panel surya juga perlu disiapkan teknologi baterai sebagai penyimpan energi listrik.