Bisnis.com, JAKARTA — Prospek penjualan rumah berharga di bawah Rp1 miliar pada semester kedua tahun ini diprediksi makin membaik antara lain disebabkan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Marketing Director Paramount Land Alvin Andronicus mengatakan bahwa penurunan BI Rate ke 5,75 basis poin mendorong uang yang diparkir di berbagai sektor kembali masuk ke dalam pasar yang mengindikasikan pergerakan pasar yang makin positif.
Penurunan BI Rate mendorong para pemilik 'uang parkir' yang nantinya lebih memilih untuk berinvestasi pada sektor rill dengan capital gain yang jauh lebih baik. Hal ini menjadi potensi besar untuk properti karena ekonomi sudah kembali bergerak dan suhu politik mendingin.
"Ini Indikasi bahwa pasar mulai kembali kepada pangsa yang cocok," tuturnya kepada Bisnis, Minggu, (21/7/2019).
Alvin menuturkan bahwa peluang yang paling terbuka yakni kenaikan permintaan hunian di bawah Rp1 miliar yang banyak dilirik oleh pasar. Rumah compact yang fungsional akan menjadi incaran paling banyak dicari oleh pasar di bawah Rp1 miliar.
Kesempatan yang potensial ini, lanjut Alvin, perlu diperhatikan oleh para pengembang. Dengan banyaknya bunga yang diturunkan, memberi stimulus pasar untuk merambah ke angsuran jangka panjang.
Baca Juga
"Dengan stimulus BI Rate yang turun, akan banyak permintaan dengan skema pembayaran jangka panjang," ujarnya.
Namun, Alvin memeprkirakan pada semester kedua tahun ini, pengembang tidak akan menaikkan harga karena permintaan dan pasokan yang belum berimbang. Dengan adanya permointaan yang bergerak, maka pasokan akan mulai masuk sehingga tidak akan terjadi kelebihan pasokan dalam waktu dekat.
Selain itu, calon pembeli makin mampu memilih untuk membeli rumah di berbagai segmen baik sebagai end user ataupun rumah sebagai investasi.