Bisnis.com, JAKARTA – Generasi milenial turut mendorong pergeseran budaya kerja dan penataan ruang yang lebih terbuka tanpa sekat dan mengikis kekakuan sejumlah ruang perkantoran. Gaya desain yang modern dengan keberanian penempatan warna menjadi salah satu ciri khasnya.
CEO Dekoruma Dimas Harry Priawan mengatakan bahwa saat ini generasi muda cenderung memilih desain yang mengusung upaya untuk menyetarakan jenjang hierarki atau jabatan yang biasa ada pada kebanyakan perusahaan, yaitu model kantor dengan bilik-bilik bersekat.
Menurutnya, generasi masa kini ini memiliki keinginan untuk lebih terbuka di mana karyawan memiliki interaksi langsung dengan atasan sehingga suasana kerja akan terasa lebih aktif dan transparan. Alhasil, kini makin banyak konsep penataan ruangan yang menjembatani hal tersebut.
“Kalau dari kantor permintaan [penataan] saat ini lebih ke open space, permintaan ini biasanya datang dari co-working space, dan beberapa perusahaan, bahkan dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) meminta kami untuk menciptakan model open space dengan tidak ada pembatas, sekat, dan terlalu banyak bilik,” ujarnya.
Dimas menjelaskan bahwa ide penataan ruang yang lebih terbuka tersebut memungkinkan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka di lingkungan yang akrab, nyaman, atau baru.
Pasalnya, menurut dia, generasi muda lebih tertarik dengan suasana ruang kerja komunal, yang menawarkan tempat menarik dan lokasi yang terletak di antara kantor dengan rumah atau kampus.
Baca Juga
“Karena lebih ingin mengedepankan komunikasi, mereka menginginkan suasana santai, hubungan antara atasan dan karyawan lebih cair dalam segi komunikasi, namun tetap dengan tanggung jawab dan lebih terbuka,” jelasnya.
Perbedaan utama ruang kerja open space dan konvensional adalah dari penggunaan meja, di mana apabila sebelumnya setiap karyawan memiliki bilik dan meja pribadi, saat ini suasana kantor menggantinya dengan meja panjang besar. Laci meja yang biasanya berisi barang pribadi selanjutnya diganti dengan penggunaan loker, sedangkan kursi juga lebih fleksibel di mana terbuka untuk menempatkan bean bag.
HEMAT RUANG
Tata ruang tanpa sekat tersebut memungkinkan perkantoran lebih hemat tempat dan bisa menampung lebih banyak orang. Sisa area yang ada selanjutnya bisa diubah atau difungsikan sebagai ruang diskusi atau ruang rapat yang berkonsep, misalnya seperti kafe. “Misalnya, di tempat sisa itu, hHanya dengan menambahkan meja bundar yang membuat suasana meeting lebih terkesan ringan dan santai,” ungkapnya.
Dimas mengatakan bahwa pilihan warna generasi muda saat ini adalah yang beraksen pastel, seperti warna merah, kuning, dan biru yang juga menyesuaikan warna tematik dari kantor. Bahkan, pemilihan warna juga perlu disesuaikan untuk tembok atau dinding yang melambangkan perusahaannya.
“Setahun terakhir dan 2 tahun ke depan konsep kantor modelnya akan lebih ke arah Skandinavia dan Japanese yang lebih simpel, tetapi ruangan yang tetap mampu merefleksikan nilai-nilai perusahaan lewat desain yang dihadirkan,” jelasnya.
Desainer interior Biro Interior Design Fteam Laksita Rose menjelaskan bahwa suasana kantor yang sesuai dengan generasi muda saat ini tetap menyesuaikan dengan selera manajemen kantor yang bersangkutan.
Menurut dia, tempat kerja dan peraturan adalah satu kesatuan. Apabila dahulu kantor memiliki beragam peraturan bagi kalangan pekerjanya misalnya segi pakaian dan jam kerja, maka saat ini beberapa kantor memberikan suasana yang lebih menyegarkan misalnya menata ruangan kerja lebih santai.
“Membangun iklim kantor yang menyenangkan lewat desain akan mampu meningkatkan loyalitas dari karyawan,” katanya. Selain itu, penataan kantor yang lebih segar dan terbuka juga memungkinkan peningkatan produktivitas.