Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gedung Perkantoran dan Ritel di Sekitar Stasiun MRT Bakal Diburu Penyewa

Dengan adanya akses moda raya terpadu, lalu lintas orang yang melewati gedung baik perkantoran maupun ritel menjadi lebih tinggi.
Warga menggunakan kereta MRT pada hari terakhir periode gratis di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Minggu (31/3/2019). PT MRT Jakarta optimis mampu mengangkut penumpang sebanyak 65 ribu orang per hari saat mulai beroperasi secara komersil pada Senin (1/4/2019)./Antara
Warga menggunakan kereta MRT pada hari terakhir periode gratis di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Minggu (31/3/2019). PT MRT Jakarta optimis mampu mengangkut penumpang sebanyak 65 ribu orang per hari saat mulai beroperasi secara komersil pada Senin (1/4/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Keberadaan moda raya terpadu kini mulai menjadi pertimbanngan pertama suatu perusahaan untuk masuk mengisi ruang kantor di sekitar stasiun MRT.

Head of Markets Jones Lang LaSalle Angela Wibawa mengatakan bahwa dengan adanya akses moda raya terpadu (MRT), lalu lintas orang yang melintasi gedung baik perkantoran maupun ritel menjadi lebih tinggi. Selain itu, akan lebih banyak calon penyewa yang menanyakan mengenai properti tersebut.

“Sekarang setelah ada MRT, calon tenant lebih banyak tanya, gedung ini akses MRT-nya berapa jauh. Itu jadi kayak tick in a box. Mereka melihat aksesibilitasnya itu jadi satu faktor utama untuk memilih suatu gedung,” katanya kepada Bisnis seusai Media Luncheon, Rabu (17/7/2019).

Akan tetapi, Angela menyebutkan bahwa belum ada data spesifik untuk peminat dan perpindahan ruang kantor ke lokasi yang dekat dengan MRT karena moda transportasi massal tersebut masih baru beroperasi.

Perbandingan serapan perkantoran di kawasan pusat niaga (central business district/CBD) dan non-CBD dengan keberadaan MRT juga belum terlihat. Namun, penghuni kantor di luar CBD bisa menggunakan fasilitas park and ride jika memang ingin mobile menggunakan MRT.

Keberadaan moda transportasi baru itu, selain mendorong keterisian perkantoran, juga ikut membantu meningkatkan lalu lintas di pusat belanja, terutama yang menyediakan beragam penyewa bisnis makanan dan minuman.

“Misalnya, dulu sebelum ada MRT, orang kantor cari makan cuman di sekitar kantornya aja. Sekarang jadi bisa ke Cipete, ke Blok M. Dulu kan malas, kalau harus naik mobil. Mau ketemu klien macet dari CBD ke Cipete atau ke Grand Indonesia, misalnya, bisa 30 menit—40 menit, sekarang bisa cuma 10 menitan,” kata Angela.

Hal ini dirasakan juga oleh Blok M Plaza yang menempel langsung dengan stasiun MRT dan hanya berjarak 7,5 meter.

“Tingkat lalu lintas pengunjungnya naik drastis dari sekitar 6.500 orang per hari, atau bisa cuma 4.000-an karena ada pembangunan stasiun itu. Sekarang menjadi sekitar 30.000 orang per hari setelah ada MRT,” kata Presiden Direktur PT Pakuwon Jati, Stefanus Ridwan.

Menurutnya, karena di Blok M Plaza menyediakan beragam pilihan makanan yang harganya terjangkau jika dibandingkan dengan mal lainnya, membuat karyawan perkantoran dari pusat Jakarta naik MRT hanya untuk makan di Blok M.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper