Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Isi Risalah Rapat The Fed 18-19 Juni

Banyak pembuat kebijakan The Fed yang memandang perlunya melancarkan lebih banyak stimulus dalam waktu segera jika risiko terhadap ekonomi AS tidak mereda akibat konflik perdagangan.
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org
the Federal Reserve di Washington D.C./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Federal Reserve Amerika Serikat (AS) merilis risalah rapat kebijakan moneter (Fed minutes) yang digelar pada 18-19 Juni 2019.

Rapat kebijakan The Fed pada Juni digelar di tengah keresahan soal terhambatnya pemulihan ekonomi AS karena perlambatan pertumbuhan global dan perang perdagangan pemerintahan Trump dengan China.

 Risalah yang dirilis Rabu (10/7/2019) tersebut menunjukkan banyak pembuat kebijakan The Fed yang memandang perlunya melancarkan lebih banyak stimulus dalam waktu segera jika risiko terhadap ekonomi AS tidak mereda akibat konflik perdagangan.

Sebagian pembuat kebijakan berpendapat suku bunga acuan harus turun guna meredam dampak dari perang dagang AS dengan China dan beberapa negara lainnya. Langkah ini juga diperlukan untuk memperkuat inflasi yang gagal memenuhi target The Fed yakni 2 persen per tahun.

Di sisi lain, risalah yang sama juga menunjukkan masih terdapat beberapa pembuat kebijakan yang berpikir belum adanya dasar yang kuat untuk memangkas suku bunga dari level saat ini, sebagaimana diberitakan Reuters.

Mereka berpandangan perlunya untuk mengumpulkan lebih banyak data dan informasi sebelum menyetujui kebijakan yang berulang kali didesak oleh Presiden Donald Trump ini.

Dalam pertemuan itu, para pembuat kebijakan pun memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran 2,25 persen-2,5 persen dan tidak terburu-buru dalam untuk mengubah suku bunga.

Hanya beberapa anggota rapat yang berpikir perlunya langkah pemangkasan dalam waktu segera. Meski demikian, risalah itu mengungkapkan bahwa mereka pada umumnya setuju bahwa risiko penurunan ekonomi telah meningkat.

Setelah pertemuan itu, pemerintah AS dan China sepakat untuk melanjutkan perundingan perdagangan dan tidak memberlakukan tarif baru.

Tetap saja, dalam beberapa hari terakhir, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan ketidakpastian seputar perdagangan masih dapat membebani kepercayaan bisnis dan investasi, sehingga berpotensi membutuhkan tindakan.

Dalam testimoninya di Washington pada Rabu (10/7/2019), Powell menegaskan kesiapan The Fed untuk bertindak sebagaimana mestinya guna mendukung pertumbuhan ekonomi AS.

Banyak investor memandang komentar Powell tersebut sebagai tanda The Fed siap untuk memangkas suku bunga.

Menyusul pernyataan Powell dan rilis risalah pertemuan kebijakan The Fed, indikator suku bunga tampaknya memperhitungkan peluang yang lebih besar atas penurunan suku bunga secara agresif dalam pertemuan The Fed selanjutnya akhir Juli ini.

Ekspektasi untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, melonjak menjadi 26,6 persen, menurut FedWatch tool oleh CME Group, sedangkan bursa saham AS menyentuh level tertinggi barunya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper