Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengapa Emas Jadi Penyumbang Inflasi dan Tiket Pesawat Alami Deflasi?

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan laju inflasi Juni 2019 mencapai 0,55 persen.
Seorang  pegawai toko emas di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sedang menyusun emas perhiasan Senin (1/10/2018)./Bisnis-Arief Rahman
Seorang pegawai toko emas di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan sedang menyusun emas perhiasan Senin (1/10/2018)./Bisnis-Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,81 persen pada Juni 2019 dan termasuk sebagai salah satu komponen pendorong inflasi pada bulan lalu.

Salah satu bagian dari kelompok sandang yang menyumbang andil inflasi adalah emas perhiasan, dengan kontribusi 0,02 persen. Secara keseluruhan, laju inflasi Juni 2019 mencapai 0,55 persen.

Sandang merupakan kelompok terbesar kedua yang turut andil dalam laju inflasi Juni 2019. Penyumbang inflasi terbesar adalah kelompok bahan makanan yang berkontribusi 1,63 persen lewat komoditas cabai merah, yang memberi andil sebesar 0,2 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan dari total 82 kota yang dipantau, harga emas perhiasan mengalami peningkatan di 76 kota.  Serang menjadi daerah dengan kenaikan harga emas tertinggi, mencapai 6 persen, disusul Tarakan dan Ternate yang meningkat 5 persen.

Menurutnya, tren kenaikan harga emas dan perhiasan didukung penuh oleh kondisi global. 

Di sisi lain, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,14 persen. BPS menerangkan hal ini didasari oleh tarif angkutan udara yang sudah mengalami penurunan batas atas antara 12-16 persen sejak pertengahan Mei 2019.

Dari 82 kota yang dipantau BPS, sebanyak 32 kota di antaranya mengalami penurunan harga tiket pesawat. Penurunan tertinggi terjadi di Makassar, yang menyusut hingga 12 persen.

"Nilai itu turun dibandingkan Mei 2019, bukan Juni 2018," terang Suhariyanto, Senin (1/7/2019).

Namun, tarif angkutan antar kota justru memberikan andil terhadap kelompok transportasi, sebesar 0,01 persen. Hal ini terjadi karena tingginya tingkat permintaan saat masa mudik Lebaran 2019.

"Sehingga, harganya naik. Madiun menjadi daerah dengan kenaikan tertinggi, yaitu 30 persen dibandingkan bulan sebelumnya," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper