Bisnis.com, JAKARTA – Investor properti dari generasi milenial terus mengalami peningkatan. Bahkan, mereka berani membeli properti di luar negeri tanpa pernah mendatangi lokasinya secara langsung.
Berdasarkan riset yang dilansir Bloomberg Intelligence, Minggu (16/6/2019), bahwa saat ini ada kenaikan lebih dari 60 persen pembelian properti oleh generasi milenial di China. Jumlah transaksinya mencapai US$740 juta atau setara dengan Rp10,5 triliun pada 2018. Angka itu diproyeksikan bakal meningkat dua kali lipat pada 2019.
Generasi milenial China dinilai lebih melirik untuk investasi properti di Asia Tenggara lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan di Beijing, Shanghai, terlebih Hong Kong.
Sebelumnya, para investor milenial cederung membidik Selandia Baru, Kanada, Singapura, dan Australia. Namun, sederetan negara itu memiliki beberapa regulasi terkait dengan larangan kepemilikan properti oleh orang asing.
Oleh karena itu, para investor muda mulai melirik Thailand, Indonesia, dan Filipina, ditambah adanya kemudahan membeli melalui situs properti daring.
Dalam riset itu, diungkapkan bahwa para investor dari kaum milenial, sebanyak 50% di antaranya sudah berani membeli tanpa pernah mendatangi lokasi. Sementara 22% lainnya hanya melihat sekilas dan menyaksikan sekilas.
Baca Juga
Di Indonesia, CEO dan Chairman Crown Group Iwan Sunito menyebut bahwa ternyata banyak generasi milenial yang berinvestasi properti di Australia. Biasanya para pembeli properti di Australia tempat tinggal anak-anak mereka di masa mendatang, untuk sekolah atau kerja di sana.
“Saat anak-anak beranjak SMU atau mau memasuki jenjang kuliah, mereka tinggal di apartemen ini. Sebelumnya, apartemen ini disewakan kepada orang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.