Bisnis.com, JAKARTA -- Dua badan usaha milik negara, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero) memenangi lelang pembangunan Bendungan Bulango Ulu, Gorontalo senilai Rp2,36 triliun. Pengumuman pemenang ini menjadi tahap akhir dari proses lelang yang sudah memakan waktu sembilan bulan.
Berdasarkan data layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Hutama Karya memenangkan lelang pada paket I dengan nilai penawaran sebesar Rp1,27 triliun. Hutama Karya menyisihkan 131 peserta yang ikut dalam lelang tersebut.
Sementara itu, Brantas Abipraya memenangi lelang paket II dengan nilai penawaran Rp1,04 triliun. Brantas Abipraya mengunguli 129 peserta yang berpartisipsai dalam proses pelelangan. Pembangunan Bendungan Bulango Ulu akan menggunakan dana APBN dengan skema tahun jamak atau multiyears contract.
Data Pusat Bendungan Kementerian PUPR menunjukkan, Bendungan Bulango Ulu memiliki daya tampung sebesar 116,89 juta meter kubik dengan luas genangan 110,9 hektare. Air yang ditampung di bendungan ini diproyeksi bisa menjadi sumber irigasi untuk 4.193 hektare lahan pertanian dan air baku sebanyak 1,15 meter kubik per detik.
Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih mengatakan penandatanganan kontrak akan dilakukan dalam waktu dekat. "Ada beberapa bendungan lagi yang akan dilelang," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2019).
Berdasarkan jadwal yang dilansir dari LPSE, proses pelelangan pembangunan Bendungan Bulango Ulu masih adlam tahap masa sanggah. Hutama Karya dan Brantas Abipraya akan baru akan ditetapkan sebagai pemenang lelang bila panitian menolak sanggahan peserta lain pada 21 Juni 2019. Dua hari berselang, penandatanganan kontrak dijadwalkan berlangsung.