Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Tim Siaga Mudik PT. Pertamina (Persero) melakukan peninjauan SPBU di tol trans Sumatera Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung - Palembang, Sabtu (01/06/19).
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan sebagai aksi cepat tanggap atas kemungkinan terjadinya kelangkaan BBM jenis Premium dan Pertamax di Tol Trans Sumatra, pengawasan memang perlu terus dilakukan.
Berdasarkan Pantauan di Rest Area Km 33, Km 87. Km 163, Km 208, Km 208, Km 234, Km 285, dan Km 347 (Kayu Agung), Fanshurullah mengungkapkan temuan-temuan, antara lain, terdapat keterlambatan pengiriman BBM di Rest Area Km 33 hampir 4 Jam.
Selain itu, di Rest Area km 208 terdapat pengecer BBM premium dengan harga Rp11.000,- hal ini dikarenakan keterlambatan pasokan BBM.
"Terjadi antrean BBM sekitar 200 meter dengan waktu tunggu sekitr 1 jam. Untuk meningkatkan pelayanan kepada pemudik dan mengurangi waktu antrean, kami meminta untuk ditambah dispenser/nozlle di SPBU yang terjadi antrean," katanya, dalam evaluasi aksi cepat tanggap pengawasan penyaluran BBM di Tol Bakaheuni - Terbanggi Besar.
Tidak sampai di situ, Fanshurullah juga meminta aparat kepolisian untuk mengimbau kepada pemudik untuk mengisi BBM di rest area Km 215 dan 234.
Melihat tingginya kebutuhan BBM di tol tersebut, BPH Migas mengapresiasi Pertamina atas respons cepatnya melayani masyarakat. "Kendati ada beberapa kendala, tapi Pertamina merespons dengan cepat," tambahnya.