Bisnis.com, AMBON--Pemerintah Maluku akan mengkaji ulang program pembangunan berbasis 12 gugus pulau yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun sebelumnya, karena masih ada wilayah yang belum terdata.
"Kami akan mengkaji kembali program pembangunan berbasis 12 gugus pulau yang telah dilaksanakan sebelumnya, karena ternyata ada wilayah-wilayah yang tidak termasuk dalam data di pulau-pulau tersebut," kata Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno di Ambon, Selasa (28/5/2019).
Sebagai daerah kepulauan, pembangunan di Maluku berbasis 12 gugus pulau, yakni Buru, Seram Barat, Seram Utara, Seram Timur, Seram Selatan, Kepulauan Banda, Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Pulau Kei, Kepulaun Aru, Pulau Tanimbar, Kepulauan Babar dan Kepulauan Pulau Terselatan.
Beberapa wilayah di 12 gugus pulau tidak terdapat dalam data, menurut Wagub Barnabas, disebabkan ada pemekaran beberapa kawasan selama beberapa tahun terakhir.
Karena itu, Gubernur Murad Ismail dan Wagub Barnabas yang dilantik pada 24 April 2019 sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku untuk segera menyiapkan datanya dan dikaji ulang.
Pengkajian ulang tersebut dimaksudkan agar penerapan program kerja pembangunan selama lima tahun ke depan lebih fokus dan tersistematis, serta memperhitungkan tingkat prioritas kebutuhan.
Baca Juga
Hal tersebut, kata Wagub, sejalan dengan visi, misi dan isu strategis pembangunan daerah yang diusung oleh dirinya Gubernur Murad Ismail, yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, terjamin kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan kepulauan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Bappeda karena untuk melaksanakan program kerja pembangunan data-data harus benar, sehingga implementasi di wilayah-wilayah yang ada bisa langsung tepat sasaran," ucapnya.
Terkait pembangunan daerah selama lima tahun ke depan, kata Wagub lagi, pihaknya akan mendorong program pengembangan pariwisata sebagai salah satu sektor untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Karena Maluku memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan kawasan lainnya di Indonesia, hanya saja penggarapannya belum maksimal, sehingga perlu didorong dengan program-program pembangunan yang mumpuni.
"Pembangunan pariwisata kita selama ini parsial. Kita harus membangun sektor pariwisata dengan lebih baik, tiap daerah harus ada minimal satu ikon pariwisata sehingga ketika diperkenalkan ke luar bisa lebih menjual," kata Wagub Barnabas.