Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Generasi Milenial Melek Digital, Kemenperin Bangun Technopreneur

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0, salah satunya dengan mendorong generasi milenial untuk memahami dunia digital.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peresmian Pelepasan Kontainer Ekspor Ke-3000 dengan tujuan ke negara-negara Eropa, serta Penyerahan Sertifikat Pelatihan Vokasi Mekatronik dari German Indonesian Chamber of Commerce & Industry (Ekonid) untuk PT Bayer Indonesia dan Siswa SMK di Depok, Jawa Barat, 27 Maret 2019. /KEMENPERIN
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada Peresmian Pelepasan Kontainer Ekspor Ke-3000 dengan tujuan ke negara-negara Eropa, serta Penyerahan Sertifikat Pelatihan Vokasi Mekatronik dari German Indonesian Chamber of Commerce & Industry (Ekonid) untuk PT Bayer Indonesia dan Siswa SMK di Depok, Jawa Barat, 27 Maret 2019. /KEMENPERIN

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0, salah satunya dengan mendorong generasi milenial untuk memahami dunia digital.

“Jadi reskilling dan upskilling itu diperlukan karena digitalisasi ekonomi membutuhkan skill set yang berbeda dengan ekonomi sebelumnya. Jadi, anak-anak muda kita perlu paham atau literasi terhadap dunia digital,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Airlanga menilai generasi milenial sangat berperan penting dalam menerapkan Industri 4.0. Apalagi Indonesia akan menikmati masa bonus demografi hingga tahun 2030. Artinya, sebanyak 130 juta jiwa yang berusia produktif dapat mengambil kesempatan baru untuk mengembangkan bisnis di era digital.

Dalam menyongsong era industri digital, pemerintah juga menargetkan terciptanya 1.000 technopreneur pada 2020, dengan valuasi bisnis mencapai US$100 miliar dan total nilai e-commerce sebesar US$130 miliar.

“Saat ini Indonesia sudah punya empat unicorn dan mereka semuanya tumbuh bukan bagian dari konglomerasi sehingga membentuk wirausaha baru yang kuat,” kata Airlangga.

Namun, menurut dia, minimal ada tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh generasi milenial, yakni Bahasa Inggris, coding, dan statistik.

“Dalam industri digital, bahasanya yang digunakan adalah coding, baik itu dalam ekosistem Android maupun IoS. Kemudian juga digunakan dalam internet of things dan artificial intelligence,” imbuhnya.

Sementara itu, ilmu statistik menjadi penting karena untuk memahami pengetahuan terhadap data. Apalagi, dalam era ekonomi digital, big data bagian yang tak pernah terpisahkan.

“Pengetahuan-pengetahuan ini wajib dikuasai oleh anak-anak muda kita, sehingga mereka bisa masuk dalam ekonomi digital yang besar,” ujar Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper