Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Perlu Buat Sayembara Desain Gedung Ibu Kota Baru

Beberapa kota di indonesia juga telah melakukan pembangunan yang berasal dari desain sayembara yang menghasilkan sebuah desain gedung pilihan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat memberikan keterangan kepada pers mengenai pembahasan rencana pemindahan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat memberikan keterangan kepada pers mengenai pembahasan rencana pemindahan Ibu Kota Negara, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Guna mendapatkan rancangan desain bangunan gedung untuk ibu kota yang baru yang paling baik, pemerintah disarankan menyelenggarakan sayembara guna melibatkan seluruh pihak yang ingin berpartisipasi.

Denny Setiawan Wakil sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengatakan bahwa pemerintah perlu melakukan sayembara desain gedung atau bangunan untuk calon Ibu Kota baru.

"Kami berharap ke depannya akan ada sayembara desain bangunan-bangunan publik yang strategis. Ini sudah lazim dilakukan di beberapa daerah seperti Masjid Padang," tuturnya pada Bisnis Rabu (15/5/2019).

Menurutnya, beberapa kota di indonesia juga telah melakukan pembangunan yang berasal dari desain sayembara yang menghasilkan sebuah desain gedung pilihan.

"Desain gedung menengah dapat digarap langsung para arsitek terbaik Indonesia, namun untuk kantor Istana dan kantor kementerian perlu diadakan sayembara, nanti desain terkurasi  dan dipilih yang terbaik," ujarnya.

Denny melanjutkan, bahwa Ibu Kota baru tidak didesain sebagai kota besar atau pusat bisnis, melainkan Ibu Kota baru akan diciptakan sebagai Ibu Kota pemerintah terpusat dan tetap memiliki pasar properti seperti residensial, retail dan fasilitas untuk penduduknya.

Arsitek memiliki lima harapan dalam pembangunan di Ibu Kota, yakni energi yang dapat diperbaharui seperti penggunaan solar panel atau pembangkit listrik yang tidak menggunakan gas fosil, kedua adalah memfokuskan pada pengolahan limbah agar mampu diolah dengan baik, kemudian penggunaan air secara bijak, serta penggunaan bahan-bahan material lokal yang harus diberdayakan.

Selanjutnya adalah penataan desain kota yang baik dengan memiliki pedestrian yang bagus, dan akses yang mudah sehingga semua orang dapat menikmati kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Putri Salsabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper