Bisnis.com, JAKARTA -- Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) siap untuk menciptakan desain ibu kota baru, dan siap diundang oleh Presiden Joko Widodo untuk menciptakan desain yang diharapkan.
"Melihat dari pengalaman yang sudah pernah kami lakukan, IAI pasti siap menyambut rencana ini. Kami yakin dari 19.000 anggota yang terdiri dari 6.000 anggota profesional bersertifikat, secara kapasitas dan kompetensi kami sudah siap," tutur Denny Setiawan Wakil Sekretaris Jenderal IAI pada Bisnis Rabu (15/5/2019).
Denny mengakui hingga saat ini IAI baru mendapatkan kabar tentang rencana forum diskusi yang akan diadakan dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, Denny berharap nantinya pemerintah bukan hanya memberikan kesempatan IAI untuk menciptakan desain gedung atau penataan lingkungan, melainkan juga pembangunan hingga perancangan kota.
Baca Juga
Denny menuturkan bahwa IAI masih menunggu panggilan dan keputusan presiden atas wilayah Ibu kota baru dari empat kandidat wilayah yang masih belum ditentukan, yakni Palangka Raya, Bukit Suharto, Tangkiling, serta Pulang Pisau.
Menurutnya, pihaknya akan berusaha untuk membuat konsep pembangunan yang diharapkan pemerintah untuk menciptakan Ibu Kota baru yang memiliki pembangunan berkelanjutan. Yakni konsep kota hijau (green city), kota pintar (smart city), atau kota ringkas (compact city) seperti yang diucapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Selasa (14/5/2019).
Selaras dengan harapan pemerintah, Denny melanjutkan, IAI tidak ingin kembali mengulangi apa yang terjadi di Jakarta yang hanya masih memiliki ruang terbuka hijau di bawah 30 persen. "Nanti ibu kota baru akan menjadi jauh lebih baik dari kota kota sebelumnya," ujarnya.