Bisnis.com, JAKARTA — Harga bawang putih masih tinggi meskipun impor telah direalisasikan. Komoditas impor belum terserap ke pasar pedagang harus menjual stok lama yang harganya masih mahal.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan, saat ini upaya menekan lonjakan harga bawang putih di pasar tradisional masih terus dilakukan.
“Bawang putih impor yang izin impornya diterbitkan bulan lalu sudah mulai masuk. Namun, di tingkat pasar tradisional memang harganya masih fluktuatif sekali sebab stok di beberapa penjual eceran masih berasal dari stok lama yang harganya memang sangat tinggi,” jelasnya, Jumat (10/5/2019).
Dia mengatakan rantai distribusi yang panjang di pasar tradisional membuat harga bawang putih masih berada di level tinggi. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga rata-rata bawang putih di pasar tradisional secara nasional pada Jumat (10/5) mencapai Rp57.650/kg, turun dari capaian tertinggi pada tahun ini yang sempat menembus Rp64.050/kg pada 6 Mei.
Tjahya mengatakan, pemerintah masih memberi kesempatan kepada para pedagang di pasar tradisional untuk menjual harga bawang putih di atas harga acuan bawang putih yang ditetapkan Kemendag sebesar Rp32.000/kg hingga awal pekan depan.
Menurutnya, kebijakan itu untuk memberi toleransi kepada para pedagang menghabiskan stok lama bawang putihnya agar pedagang tidak mengalami kerugian.
Baca Juga
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mengaku target pemerintah untuk menurunkan harga bawang putih di pasar tradisional ke level Rp32.000/kg cukup sulit direalisasikan.
Pasalnya, belum semua pasar tradisional mendapatkan jaminan pasokan dan harga bawang putih dengan harga yang rendah.
“Proses distribusi bawang putih di pasar tradisional itu sangat panjang. Tidak bisa seketika harga langsung turun drastis meskipun bawang putih dari impor yang baru sudah masuk. Lagi pula, dengan volume bawang putih yang masuk dari impor tahun ini, yang baru mencapai 8.265 ton, tidak akan berpengaruh signfifikan untuk menekan harga di pedagang,” jelasnya.
Dia mengatakan, apabila pemerintah memaksakan harga bawang putih turun terlalu cepat, para pedagang akan rugi. Pasalnya, selama 2 bulan terakhir, mereka telah mengalami tekanan yang besar dari harga bawang putih yang terus melonjak sehingga berpengaruh pada turunnya minat belanja masyarakat pada komoditas tersebut.