Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Ekonomi Kuartal I/2019 : Istana Sebut Bergerak ke Arah Positif

Proses industrialisasi yang terus berjalan didukung oleh survey Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada triwulan I/2019 yang mencapai 52,65% atau berada di level ekspansi dan merupakan PMI tertinggi untuk periode triwulan I dalam 5 tahun terakhir.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika./Antara
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika menilai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07% pada kuartal I/2019 menunjukkan perekonomian nasional bergerak ke arah yang positif di tengah perlambatan dan ketidakpastian perekonomian global.

"Realisasi yang dapat dijaga di atas 5% itu menunjukkan optimisme dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar mampu mencapai target APBN 2019," papar Erani dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/5/2019).

Seperti diketahui, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07% pada kuartal I/2019 atau lebih tinggi dibandingkan dengan 5,06% pada kuartal I/2018 dan 5,01% pada kuartal I/2017.

Erani menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2019 lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 dan 2018.

"Jika dilihat secara sektoral, kontributor tertinggi sumber pertumbuhan di awal 2019 adalah sektor industri pengolahan (0,83%, yoy), diikuti sektor perdagangan (0,70%, yoy), sektor konstruksi (0,59%, yoy), dan sektor informasi dan komunikasi (0,47%, yoy). Masih besarnya kontribusi sektor industri pengolahan menunjukkan proses industrialisasi terus berjalan," paparnya.

Erani menyatakan proses industrialisasi yang terus berjalan itu didukung oleh survei Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada triwulan I/2019 yang mencapai 52,65% atau berada di level ekspansi dan merupakan PMI tertinggi untuk periode triwulan I dalam 5 tahun terakhir.

Di samping itu, menurut Erani, pertumbuhan yang positif di sektor perdagangan menunjukkan geliat permintaan dan penjualan terus membaik. Menurutnya, sektor konstruksi yang masih mampu tumbuh di atas 5% juga menunjukkan dampak positif kebijakan pembangunan infrastruktur masih terasa.

"Selanjutnya, dilihat dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,75% (yoy), diikuti PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) sebesar 1,65% (yoy) dan net ekspor sebesar 1,16% (yoy). Membaiknya konsumsi rumah tangga tidak lepas dari terkendalinya tingkat inflasi sehingga menjaga daya beli" paparnya.

Hal itu, menurutnya, didukung oleh rata-rata indeks perdagangan eceran yang tumbuh 8,8% dibandingkan rata-rata indeks perdagangan eceran pada periode yang sama tahun sebelumnya. Lebih lanjut, sambungnya, seiring penyelenggaraan Pemilu, komponen konsumi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) juga ikut mendongrak pertumbuhan ekonomi dengan tumbuh double digit sebesar 16,9%.

Sementara itu, Erani menyatakan peningkatan komponen PMTB menunjukkan arus positif investasi yang masuk ke dalam negeri di tengah kontestasi global dalam menarik modal di antara negara-negara berkembang.

Selain itu, Erani juga menilai kinerja positif pertumbuhan ekonomi juga diiringi dengan kualitas pertumbuhan yang membaik. Capaian itu setidaknya dapat dilihat dari semakin turunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,01% pada Februari 2019.

Jumlah pekerja sektor formal semakin meningkat dari 53,09 juta orang (41,78%) pada Februari 2018 menjadi 55,28 juta orang (42,73%) pada Februari 2019.

"Kondisi itu menunjukkan lapangan pekerjaan sejatinya terus bertambah dan semakin berkualitas," papar Erani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper