Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG - PT Hutama Karya (Persero) mencatat lalu lintas harian rata-rata (LHR) sebanyak 11.000 unit kendaraan di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Trafik di jalan terpanjang di Indonesia diakui cukup memenuhi harapan operator.
Kepala Cabang Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Hanung Hanindito mengatakan bahwa perseroan sudah mengoperasikan jalan sepanjang 149,9 kilometer sejak 8 Maret 2019. Kendati belum genap 2 bulan beroperasi, trafik jalan tol sudah memenuhi 70% dari proyeksi awal.
"Pencapaian ini sudah mendekati rencana. Paling dominan saat ini dari golongan kendaraan kecil," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/4/2019).
Menurut Hanung, golongan kendaraan kecil atau golongan I yang mencakup kendaraan pribadi, bus, dan kendaraan barang kecil menyumbang 70% trafik di jalan tol Bakauheni-Terbanggi. Adapun sisanya diisi golongan kendaraan II hingga V atau kendaraan barang berukuran sedang hingga besar.
Saat ini, Hutama Karya belum memungut tarif tol kepada pengguna jasa kendati pemerintah sudah menetapkan tarif. Hanung menyebut, pihaknya saat ini masih melakukan sosialiasi tarif kepada masyarakat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya memang telah menetapkan tarif untuk ruas tol Bakauheni - Terbanggi Besar lewat Keputusan Menteri PUPR No 305/KPTS/M/2019. Tarif untuk jarak tempuh penuh dipatok Rp112.500 untuk golongan I, Rp168.500 ntuk golongan II & golongan III, dan Rp224.500 untuk golongan IV & golongan V.
Jalan tol yang belum bertarif, lanjut Hanung menjadi salah satu pendorong trafik di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Dia memperkirakan, trafik tidak akan turun secara signifikan kendati tarif diberlakukan.
"Ini kan pilihan. Di lintas tengah, dari Bakauheni ke Bandar Lampung cuman satu jam. Kalau lewat jalan nasional 2,5 jam," tukasnya.