Bisnis.com, JAKARTA - PT Setiawan Dwi Tunggal pengembang SouthCity, area superblock seluas 55 hektare, menggelontorkan investasi hingga Rp1 Triliun untuk membangun hunian apartemen coliving pertama di Indonesia, The Parc di Pondok Cabe.
The Parc merupakan apartemen dengan konsep coliving pertama di Indonesia dengan jumlah unit mencapai 1.701 unit di lahan seluas 1,5 hektare.
Konsep coliving tersebut tercermin dari 70 persen area yang didekasikan sebagai fasilitas bersama, ruang rekreasi dan area hijau yang terintegrasi dengan area superblock SouthCity seluas 55 hektare.
“Kami mendesain The Parc apartemen menjadi sebuah manifestasi dari kehidupan komunal. Kami menyediakan kesempatan bagi penghuni untuk saling berbagi dan berkolaborasi, namun tetap mengutamakan privasi,fungsi dan kenyamanan,” ujar CEO &Direktur SouthCity, Peony Tang.
Menurut Peony, The Parc tak sekedar sebuah hunian, tetapi juga sebuah tempat untuk melahirkan inspirasi terbaik dan membangun hubungan yang bermakna.
“The Parc menjadi tempat untuk saling berhubungan dalam komunitas dan didesain untuk berbagi kehidupan dengan orang lain untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga
Demi menyediakan fasilitas untuk berkolaborasi, SouthCity juga menggandeng GoWork, penyedia jasa coworking space yang sudah memiliki nama di Indonesia.
Dalam kerjasama ini, GoWork selaku operator untuk mengadakan berbagai kegiatan komunitas, menyediakan fasilitas coworking space, dan juga fasilitas lain yang memungkinkan penghuninya berbagi dan berkolaborasi.
Peony menyebutkan GoWork memiliki pengalaman dalam menyediakan 35.000 m2 coworking space yang tersebar di 17 lokasi di Indonesia dan memiliki komunitas yang berjumlah lebih dari 9.000 anggota lewat platform aplikasi.
“Salah satu kunci kekuatan GoWork adalah semangat berkolaborasi. Kerjasama strategis ini adalah yang pertama di Indonesia. Kami berharap dengan kerjasama ini kami dapat turut memenuhi semangat SouthCity dalam mengembangkan hunian dengan filosofi ‘work,life and play’,” ujar Vanessa Li, CEO GoWork
Tujuan diadakannya kerjasama ini adalah untuk memastikan para penghuni bisa menikmati keuntungan dari coliving, yang tak sekedar berbagi fasilitas umum, tetapi merupakan personafikasi dari kolaborasi dan komunitas-cara bagi para penghuni untuk berbagiketertarikan, sumberdaya dan impian dengan penghuni lain untuk mencapai tujuan hidup yang lebih terarah.
Peony yakin konsep coliving akan mengubah wajah industri properti dalam banyak hal, sama seperti konsep ekonomi berbagi telah mengubah dunia bisnis. Menurutnya untuk memenuhi kebutuhan kaum milenial, pengembang harus lebih inovatif dan terbuka terhadap perubahan, untuk sektor properti, artinya harus bisa mengintegrasikan konsep ‘live, work and play’, dalam produknya.
Selain itu, berkaca dari Uber dan Airbnb, yang telah lebih dahulu mengembangkan konsep ekonomi berbagi, SouthCity juga menggandeng PropertiAnda.com. Sebuah perusahaan digital yang mengembangkan konsep investasi properti melalui dana bersama (crowdfunding).
Sebagai informasi, PropertiAnda.com merupakan pengembangan model fintech yang menawarkan platform layanan proptech (property technology) berbasis crowdfunding untuk berinvestasi pada aset properti. Layanan ini mengakomodasi beberapa orang untuk membeli sebuah properti secara bersama-sama mulai dari Rp 500,000, mendapatkan income dari biaya sewa properti dan menjual investasi tersebut kapan saja.
“Sejarah menyebutkan bahwa properti merupakan investasi yang konsisten, stabil dan dapat memberikan kesempatan untuk masyarakat yang ini berinvesatsi jangka panjang, tanpa harus memiliki modal besar, konsultan properti atau kurang likuiditas, “ ujar William Suwandi, Co-founder Properti Anda.
Saat ini, The Parc telah menjual 60 persen dari total 392 unit di tower pertama. “Kami menargetkan penjualan hingga 80% tahun ini dan setelah itu akan mulai memasarkan tower dua,” ujar Stevie Jaya, Associate Director SouthCity.
Demi keterjangkauan yang menjadi kendala utama kaum milenial yang ingin memiliki hunian, The Parc menyediakan skema pembayaran ringan yaitu dengan cicilan sebesar Rp 99.000 per hari, Stevie opptimistis, The Parc akan memberi angin segar dunia properti dalam negeri baik bagi investor maupun end-users, termasuk kaum milenial.
The Parc Apartemen terdiri dari 3 tower setinggi 13 lantai yang direncanakan sebanyak 1.701 unit. Tower pertama yang direncanakan mulai dibangun pada akhir tahun ini menyediakan 3 tipe, yakni Studio (22,55 m2), 1 Bedroom (30,06-36,66 m2) dan 2 Bedroom (45,10 m2). Saat ini, The Parc dibandrol dengan harga promo dan terjangkau mulai dari Rp 357 juta sampai dengan Rp 707 jutaan per unit. Konstruksi tower 1 ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.