Bisnis.com, JAKARTA — Belanja iklan pada Pemilihan Umum 2019 dinilai cenderung lebih besar dibandingkan dengan saat Pemilu 2014.
Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Pusat Harris Thajeb menjelaskan, besarnya belanja iklan pada pemilu tahun ini lantaran adanya beberapa partai baru yang cukup “boros” dalam belanja iklan. Misalnya, sebut Harris, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Hampir sama sebetulnya. Cuma kan [pada Pemilu 2019] ada partai baru yang cukup jorjoran, seperti PSI. Jadi ada sedikit tambahan [pendapatan industri periklanan dari belanja iklan kampanye Pemilu 2019],” katanya, Senin (22/4).
Lebih lanjut, Harris menilai masa kampanye memang cukup menguntungkan bagi media. Sebab, pada masa tersebut belanja iklan cenderung jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tren pada bulan-bulan biasa.
“Terutama di TV, di billboard juga. Namun, karena waktu [kampanye]-nya enggak lama, jadi banyak [parpol] yang jorjoran [belanja iklan politiknya].”
Mengutip data Adstensity yang dipaparkan PT. Sigi Kaca Pariwara, ada beberapa partai politik yang baru yang cukup banyak mengeluarkan dana untuk belanja iklan seperti Perindo, PSI, Partai Garuda, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Perindo sebagai partai politik baru mendominasi belanja iklan dalam pemilu tahun ini. Setidaknya, partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu menggelontorkan dana Rp82,73 miliar untuk belanja iklan.
Adapun, PSI ada di urutan kedua untuk belanja iklan terbanyak. Total belanja iklan parpol milenial yang dipimpin Grace Natalie pada kampanye terbuka tahun ini mencapai Rp42,83 miliar. Sementara itu, untuk Partai Garuda dan PKPI masing-masing sebanyak Rp22,50 miliar dan Rp15,07 miliar.
A.Sapto Anggoro, CEO PT Sigi Kaca Pariwara, memaparkan dalam laporannya bahwa total belanja iklan di 13 stasiun televisi nasional pada kampanye terbuka mencapai Rp602,98 miliar dengan total 14.234 iklan.
Besarnya pencapaian belanja iklan itu terdiri dari belanja iklan untuk pasangan capres dan cawapres yang mencapai Rp165,36 miliar, dengan pemerincian pasangan Joko Widodo–Ma’ruf Amin senilai Rp89,27 miliar dan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno senilai Rp76,09 miliar, serta belanja iklan untuk partai politik senilai Rp437,62 miliar.