Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTR Tunggu Lelang Proyek Jembatan Tol Balikpapan

PT Waskita Toll Road (WTR) tengah menunggu pelelangan investasi pada proyek jembatan tol Balikpapan - Penajam. Proyek ini merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan dan diestimasi menelan investasi hingga Rp16 triliun.
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda./Istimewa^Jasa Marga
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda./Istimewa^Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Waskita Toll Road (WTR) tengah menunggu pelelangan investasi pada proyek jembatan tol Balikpapan - Penajam. Proyek ini merupakan jembatan tol pertama di Kalimantan dan diestimasi menelan investasi hingga Rp16 triliun.

Corporate Secretary WTR, Alex Siwu mengatakan perseroan telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) sebagian bagian dari tahap persiapan lelang.

"Sementara masih menunggu waktu lelang dari BPJT, mudah-mudahan tidak lama lagi sudah dilakukan lelang," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (9/4/2019).

Untuk diketahui, proyek jembatan tol Balikpapan - Penajam sepanjang 7,6 kilomter merupan prakarsa dari WTR. Bisnis mencatat, ada enam ruas prakarsa jalan tol yang sudah mendapat izin prakarsa dari Menteri PUPR. Panjang enam ruas ini mencapai 391,73 kilometer dan diperkirakan bakal menelan investasi sebesar Rp131,2 triliun.

Meski menyandang status sebagai pemrakarsa, WTR tetap harus mengikuti lelang investasi. Namun pemrakarsa memiliki hak istimewa dalam pelelangan, antara lain hak menyamakan penawaran atau right to match. Dengan kata lain, peluang memenangkan lelang amat besar.

Direktur Utama Herwidiakto sebelumnya mengatakan konstruksi jembatan tol Balikpapan - Penajam bisa berjalan mulus karena tidak membutuhkan lahan dalam jumlah besar. Dalam catatan Bisnis, luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek ini mencapai 41,1 hektare.

WTR tidak sendirian dalam pembangunan jembatan tol pertama di Kalimantan itu. WTR mengganeng pemerintah daerah, yakni Pemprov Kalimantan Timur, Pemkot Balikpapan, dan Pemkab Penajam Passer Utara. WTR menggenggam saham 60% sedangkan sisanya dimiliki pemerintah daerah.

Jika jembatan tol Balikpapan - Penajam rampung, masyarakat Balikpapan dan Penajam bakal memiliki moda transportasi alternatif. Saat ini masyarakat di dua kota itu mengandalkan angkutan laut tradisional klotok dan feri untuk menyebrang dengan durasi waktu 30 menit hingga dua jam.

Di sisi lain, BPJT melansir prakarsa ruas Solo - Yogyakarta yang diusung konsorsium PT Adhi Karya Tbk. masih dalam tahap penyusunan trase. Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan penyusunan trase perlu mendapat persetujuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Saat trase sudah final, pemrakarsa perlu mengurus izin penetapan lokasi dan dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT).

"Jadi tahapannya masih finalisasi trase. Secara umum [ruas-ruas prakarsa\ tahun ini harus mulai tender," ujarnya di Jakarta, pekan lalu.

Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto sebelumnya mengatakan, pembangunan jalan tol Solo - Yogyakarta diharapkan bisa dimulai pada semester II/2019. Dia menambahkan, jalan tol tersebut akan membentang dari Solo hingga Bandara Internasional Yogyakarta Baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper