Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah di Singapura mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut, dengan nilai rumah mewah yang anjlok paling parah dalam sedekade terakhir karena pembatasan pembangunan properti yang diberlakukan tahun lalu membuat pasarnya makin lesu.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (1/4/2019), berdasarkan data Urban Development Authority, harga hunian pribadi mencatatkan penurunan 0,6% dalam tiga bulan terakhir hingga 31 Maret dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya yang turun 0,1%.
Sedangkan, harga rumah mewah atau hunian yang berlokasi di area unggulanmelorot 2,9% dan menjadi catatan penurunan terbesar per kuartal sejak Juni 2009.
Baca Juga
Pemerintah Singapura sebelumnya memberlakukan pengetatan peraturan pada pasar propertinya sejak sedekade silam untuk mencegah kenaikan harga yang terlalu cepat dan tinggi seperti di Hong Kong, yang kini menyandang gelar pasar perumahan paling mahal di dunia.
Kemudian, pada Juli lalu pemerintahan Singapura menerapkan pajak yang lebih tinggi dan aturan loan-to-value (LTV) yang lebih ketat untuk mencegah orang beli rumah suka-suka. Hal itu menahan laju penjualan apartemen murah dan membatasi transaksi di pasar hunian dengan harga terjangkau.