Bisnis.com, JAKARTA – Kendati berdasar survei konsultan properti menunjukkan pembeli warga asing lebih dominan di pasar properti kota itu, konsumen Podomoro land di Batam masih didominasi pembeli lokal.
Assistant Vice President Strategic Marketing Residential Agung Podomoro Land Tbk. Agung Wirajaya mengatakan penjualan properti Batam masih didominasi oleh warga lokal.
Menurut Agung, penjualan properti di kawasan Orchad Park Batam milik APLN masih didominasi oleh investor lokal. Sebanyak 65% investor lokal yang berasal dari Batam dan kepulauan Riau membeli properti di kawasan Orchard Park, 30% yang berasal dari kota-kota besar di Indonesia dan kurang dari 5% adalah investor Asing.
Orchard Park Batam, sebuah proyek mixed used yang sudah diusahakan sejak 2012 ini memiilki lahan seluas 42 hektar. Kawasan ini adalah kombinasi antara hunian residential perumahan, komersial berupa ruko dan soho, juga apartemen Orchard View di Batam.
"Hingga saat ini, Proyek di Batam masih banyak didominasi oleh warga lokal, meskipun di Batam menjadi kawasan strategis bisnis, hukum Agraria kita masih melarang adanya penjualan secara langsung beli, ya mungkin berkerja sama dengan lokal," ujarnya kepada Bisnis.com pada Kamis, (28/3/2019).
Menurutnya, investor lokal Orchad Park adalah pebisnis Indonesia yang memiliki kepentingan bisnis dengan negara tetangga dan menjadi Batam sebagai homebased bisnis.
Baca Juga
Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Commercial Angra Angreni sebelumnya mengatakan bahwa di Batam, mayoritas penyerapan properti residensial terutama untuk apartemen berasal dari asing, seperti Singapura, Amerika, Jerman, dan Jepang.
“Khusus di Batam, asing bisa punya hak guna bangunan. Mereka diperbolehkan membeli properti di Batam dengan minimal harga properti Rp750 juta. Nanti investor bisa mendapatkan semacam surat kuasa dari pengembang bahwa investor asing itu boleh membeli apartemen,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (27/3).
Angra melanjutkan, selama ini, investor asing memang masih terpusat di Batam. Lokasi itu menjadi pilihan karena dinilai strategis dengan negara-negara lain dan memang mayoritas pengembangan properti industrialnya berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Adapun, pangsa investasi di Batam dari Asia Tenggara mencapai sekitar 60%, terbanyak berasal dari Singapura, China, dan Malaysia. Kemudian, 20% investasi asing berasal dari negara lain seperti Amerika, Jepang, India, dan beberapa negara lainnya.