Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan milenial makin menjadi topik hangat, tidak hanya di industri properti bahkan hampir seluruh sektor industri. Kalangan ini dianggap sebagai segmen potensial yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri.
COO Cipta Harmoni Lestari Andreas Audyanto mengatakan, kalangan milenial merupakan terminologi yang mengacu pada generasi yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000-an. Generasi ini dianggap sebagai generasi yang melek dan mempunyai keterikatan tinggi terhadap teknologi. Generasi ini adalah pangsa pasar yang paling menjanjikan saat ini yang harus dikelola dengan baik.
“Kalangan milenial diprediksi menjadi pangsa pasar yang cukup besar dalam beberapa tahun ke depan. Makanya banyak pelaku usaha, menyusun strategi khusus guna membidik kalangan milenial,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Andreas melanjutkan, kebiasaan kalangan milenial adalah pergi berlibur, membeli barang-barang seperti fashion yang sedang tren, membeli gadget terbaru atau sekedar kongkow-kongkow.
“Untuk kongkow-kongkow atau menyelesaikan pekerjaan, generasi milenial bisa berjam-jam menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya. Oleh karena itu, pengembangan kawasan-kawasan komersial yang ditujukan kepada kalangan milenial, harus memberikan kenyamanan dengan suasana yang disukai oleh kalangan tersebut. Yang pasti, harus dilengkapi dengan fasilitas yang dapat menunjang aktifitas mereka,” sambungnya.
Potensi inilah, lanjut Andreas, yang mendorong Cipta Harmoni Lestari untuk mengembangkan sebuah kawasan komersial yang ditujukan bagi kalangan milenial. Perusahaan pengembang yang sebelumnya telah mengembangkan hunian di wilayah Serpong itu, kini meluncurkan Marchand Hype Station, di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Andreas menjelaskan, Marchand Hype Station merupakan kawasan pertama dan satu-satunya untuk komersial yang ditujukan kepada kalangan milenial dengan konsep hype station di Indonesia.
“Marchand Hype Station memiliki luas bangunan kurang lebih 3.000 meter persegi dan terdiri dari 240 unit dengan harga mulai Rp300 jutaan. Rencananya, kawasan ini akan mulai dibangun pertengahan 2019 setelah hari raya Idul Fitri dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2020,” jelasnya.
Sesuai dengan target yang dibidik, Marchand Hype Station dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh kalangan milenial. Atmosfir yang dibangun di Marchand Hype Station akan membawa pengunjungnya merasakan suasana yang berbeda dengan kawasan komersial lainnya yang sudah ada.
“Ini merupakan sesuatu yang sangat berbeda dan kami coba untuk hadirkan bagi kalangan milenial. Konsep hype station memang belum ada yang menerapkan di Indonesia dan Marchand Hype Station menjadi satu-satunya dan yang pertama saat ini,” ujar Andreas.
Untuk memperkenalkan Marchand Hype Station, kata Andreas, pihaknya telah mengundang ratusan agen dan broker properti guna ikut melakukan pemasaran. Audy optimistis, proyek yang unik ini bisa terserap pasar dengan baik karena memiliki konsep yang berbeda.
Dirinya menargetkan unit-unit Marchand Hype Station akan terjual dengan cepat dan bisa beroperasi tepat waktu, sesuai dengan target yang dicanangkan yaitu usah peluncuran resmi. Pasalnya, segmen pasar kalangan milenial yang dibidik sebagai pengunjung, merupakan segmen yang paling potensial saat ini.
