Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan investor asing pemilik dana-dana jangka panjang disebut kepincut untuk mengakuisisi sejumlah ruas tol yang sudah beroperasi.
CEO Unit Tim Fasilitasi PINA Ekoputro Adijayanto mengatakan investor asing berminat membenamkan modal lewat instrumen surat berharga atau portofolio atau investasi tidak langsung.
Dia menerangkan, aset jalan tol di Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 1.900 kilometer amat potensial untuk ditawarkan kepada investor. Terlebih, jalan tol di Indonesia memiliki masa operasi yang beragam sehingga menjadi kombinasi yang menarik buat investor.
Baca Juga
"Mereka ingin masuk lewat portofolio dan lebih dari satu ruas. Aset Waskita [Toll Road] dan Jasa Marga sangat menarik karena kombinasi tol yang lama dengan tol yang baru," jelas Eko kepada Bisnis.com, Senin (18/3/2019).
Eko menuturkan, kalangan investor asing yang berminat untuk berpartisipasi di sektor jalan tol berasal dari pengelola dana jangka panjang seperti dana pensiun. Tahun ini, PINA menargetkan salah satu calon investor bisa mengeksekusi rencana investasi tersebut. Secara keseluruhan, PINA berharap bisa memnfasilitasi
Dalam catatan Bisnis, Waskita Toll Road (WTR) dan Jasa Marga sudah merintis penggalangan dana lewat penerbitan instrumen surat berharga. Pada 2018, WTR melepas 70% sahamnya di PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR) ke Reksa Dana Penempatan Terbatas (RDPT). WTRR memilik saham di tiga badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengusahakan ruas Kanci - Pejagan, Pejagan - Pemalang, dan Pasuruan - Probolinggo.