Bisnis.com, JAKARTA—BPJT masih menyeleksi teknologi terkait rencana penerapan tarif tol tunggal. Pilihannya antara Multi Lane Free Flow (MLFF) atau Single Lane Free Flow (SLFF).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengatakan bahwa opsi opsi yang berkaitan dengan tarif termasuk tarif tunggal (abonemen) baru bisa dilakukan apabila teknologi sudah memadai.
"Sekarang kita baru proses transformasi ya dan arah kita sebenarnya ke depan kan pakai MLFF. Nah instrumen-instrumen seperti itu baru bisa full implementation mungkin dengan free flow," ujarnya kepada Bisnis.com, pekan lalu.
Menurut Danang, tidak hanya opsi tarif, namun pemberian fasilitas-fasilitas jalan tol juga baru akan bisa dilakukan apabila MLFF sudah berjalan.
Penerapan multi lane free flow (MLFF) atau sistem transaksi tol tanpa berhenti ditargetkan dapat terealisasi pada 2020. Saat ini, pemerintah telah memberikan kesempatan kepada calon investor untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility studies guna mengetahui efektivitas penerapan kebijakan tersebut.
Ada kemungkinan dua sistem yang akan dipilih dalam penerapan MLFF yakni Radio Frequency Identification (RFId) dan Global Navigation Satelite System (GNSS).
Baca Juga
Sejak tahun 2017, BI dan Kementerian PUPR sudah melakukan kerja sama untuk mengembangkan elektronifikasi di seluruh jalan tol. Setelah tahap elektronifikasi pada tahun 2017, dilakukan tahap integrasi sistem ruas jalan tol serta pembentukan Konsorsium Electronic Toll Collection (ETC).
Danang menambahkan, saat ini beberapa BUJT khususnya JSMR dan Astra sedang melakukan uji coba, seperti yang di teknologi single lane free flow di Bali Mandara.
"Nah ini semua kita blend jadi satu karena kalau kita memberlakukan beberapa kebijakan terpisah, saya kira kita tidak bisa mencapai apa yang kita harapkan seperti 1 harga, bebas entry exit ini kan memerlukan teknologi yg berbeda dari yang sekarang," paparnya
Sebagai informasi, Pengguna Tol Bali Mandara akan dapat menikmati single lane free flow atau proses pembayaran tanpa henti mulai bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
