Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Akan Pangkas Ekspor 98.000 ton Karet

Indonesia menetapkan akan mengurangi ekspor karet alam hingga 98.000 ton sebagai bagian dari kesepakatan negara-negara anggota International Tripartite Rubber Council ITRC untuk mengerem volume ekspor karet sebesar 240.000 ton.
Pekerja melakukan proses pengasapan karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Seno
Pekerja melakukan proses pengasapan karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Seno

Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia menetapkan akan mengurangi ekspor karet alam hingga 98.000 ton sebagai bagian dari kesepakatan negara-negara anggota International Tripartite Rubber Council ITRC untuk mengerem volume ekspor karet sebesar 240.000 ton.

"Intinya angka resminya sudah diputuskan, kalau tidak salah itu adalah 240.000 ton, di mana Indonesia 98.000 ton," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (6/3/2019).

Seperti diketahui, Senior Official Meetings oleh tiga negara yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia pada 4-5 Maret menyepakati pembatasan ekspor karet alam sebesar total 240.000 ton.

Pembatasan ini akan berlaku selama 4 bulan berturut-turut yang dimulai pada 1 April 2019.

Selain menentukan jumlah dan waktu batasan ekspor, sebuah Komite Monitoring juga dibentuk guna memantau dan memastikan bahwa ketiga negara menjalankan kesepakatan yang telah dibuat."

Thailand, Indonesia, dan Malaysia yakin bahwa keputusan kolaboratif ini bisa membawa harga yang baik bagi seluruh petani karet dan pemangku kepentingan lain dalam industri karet alam," seperti dikutip dari situs International Rubber Consortium Limited (IRCO).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper