Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Marketplace IPC : Penyedia Jasa Logistik Tak Harus Tampilkan Tarif

Penyedia jasa logistik nantinya boleh hanya menampilkan jadwal layanan dalam platform marketplace yang tengah dibangun Pelindo II.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Penyedia jasa logistik ke depan akan mendapat kelonggaran untuk hanya menampilkan jadwal layanan dalam platform marketplace yang tengah dibangun Pelindo II. Mereka tidak harus menampilkan tarif dalam aplikasi itu.

Direktur Operasi Pelindo II atau IPC Prasetyadi mengatakan masalah tarif memang kadang sulit dipublikasikan karena berkaitan dengan persaingan antarperusahaan agen.

"Jadi, konsep kami sama seperti di luar negeri, awal-awal memang begitu, yang ditampilkan schedule-nya saja. Mengenai harga, mereka bisa kontak ke pelayarannya," kata Prasetyadi kepada Bisnis, Selasa (26/2/2019).

Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jaya berpendapat platform kemungkinan sulit meminta seluruh pelaku usaha logistik transparan soal tarif.

Aplikasi itu mungkin dapat menampilkan tarif bongkar muat, terminal, penumpukan, gudang, dan trucking, tetapi belum tentu bisa menjabarkan tarif keagenan (Bisnis.com, 25/2/2019). 

Menurut Prasetyadi, apapun bentuknya, platform marketplace jasa kepelabuhanan harus dimulai jika tidak ingin terlibas oleh perkembangan sistem logistik global. Beberapa pelabuhan di luar negeri sudah menerapkan platform itu, seperti di Singapura, Belanda, dan Amerika Serikat. 

Sementara dari sisi Pelindo II, perseroan akan tetap menampilkan tarif seluruh jasa kepelabuhanan, seperti sewa gudang, tarif penumpukan, dan tarif handling kontainer. 

Prasetyadi meyakini, satu per satu penyedia jasa yang lain akan mempublikasikan tarif. 

"Kalau sudah mulai, yang lainnya pasti ikut," ujar Prasetyadi.

Platform, kata Prasetyadi, juga memungkinkan pelacakan (tracking) dan penelusuran (tracing) barang di luar pelabuhan. IPC akan bersinergi dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Astrindo) untuk memasang GPS pada armada. 

"Nanti kami selesaikan dengan pihak Aptrindo," kata Prasetyadi saat ditanya soal pihak yang bertanggung jawab memasang GPS.

Untuk kepentingan tracking dan tracing pula, IPC bekerja sama dengan hampir 100.000 pelabuhan di dunia. Dengan demikian, barang akan terlacak saat turun di pelabuhan tujuan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper