Bisnis.com, JAKARTA – Setelah anak perusahaan di bidang pemeliharaan peralatan pelabuhan, Pelindo I, II, III, dan IV, akan mengonsolidasikan anak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi.
Direktur Operasi PT Pelindo II (Persero) atau IPC Prasetyadi mengatakan skema divestasi sedang dipertimbangkan mengingat hanya Pelindo II yang memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang TI yakni PT Electronic Data Interchange Indonesia (EDII).
Konsultan, tutur dia, akan melakukan valuasi terhadap perusahaan yang berdiri sejak 1995 itu.
"Jadi, misalkan sudah divaluasi nilainya X ya, akan ditawarkan ke Pelindo I, III, IV. Dia mau berapa persen di situ," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/2/2019).
Skema yang sama kemungkinan juga bisa terjadi pada konsolidasi anak perusahaan yang bergerak di bidang pengerukan.
Di antara empat BUMN operator pelabuhan, hanya Pelindo II yang memiliki subsidiary di bidang itu, yakni PT Pengerukan Indonesia (Rukindo).
Baca Juga
Adapun mengenai konsolidasi anak perusahaan peralatan yang surat keputusan bersamanya (SKB) diteken pekan lalu, Prasetyadi menuturkan valuasi terhadap anak-anak perusahaan Pelindo I hingga IV yang sejenis masih dilakukan.
Hasil valuasi itu pula yang nanti menentukan apakah skema konsolidasi akan berupa akuisisi atau merger.
Namun apapun bentuk konsolidasi, menurut Prasetyadi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), anak usaha Pelindo II, akan menjadi induk usaha, setidaknya jika diukur dari aspek besaran omzet.
Pembentukan subholding (holding anak dan cucu perusahaan) merupakan langkah keempat perusahaan pelat merah mengimplementasikan Pelindo Incorporated untuk membuat lingkup bisnis anak usaha lebih besar lagi. Sinergi itu juga diamanatkan oleh Kementerian BUMN.
Pelindo II berharap setidaknya dua atau tiga subholding dari 16 klaster usaha di IPC dengan perusahaan sejenis di bawah Pelindo I, III, dan IV, terbentuk tahun ini.
"Nanti tergantung kecepatan konsultan saja. [Subholding] peralatan, IT, kemudian berikutnya ada beberapa, seperti peti kemas, nonpetikemas," kata Prasetyadi.