Bisnis.com, JAKARTA – Properti mewah Vietnam terus menggeliat. Apartemen yang mengadaptasi kehidupan mewah di Manhattan, New York sudah ada di negara itu.
Pengembangan apartemen 40 lantai, hotel, restoran, dan sejumlah hunian real estat termahal di seluruh negeri, ditambah suguhan pemandangan taman a la Central Park kini bisa ditemukan di Distrik 1 Ho Chi Minh City, Vietnam, yang dikenal dengan Wall Street-nya Saigon.
Pengembangan besar tersebut merupakan gagasan Bui Thanh Nhon, salah satu pendiri Novaland Group, salah satu perusahaan properti terbesar di Vietnam.
Menilik ke belakang, kemewahan seperti itu belum bisa dipahami masyarakat kebanyakan pada 1995, ketika Nhon menggeser Novaland ke industri real estat, sebelum kemudian negara komunis itu kemudian menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Ekspansi rata-rata lebih dari 6% per tahun dalam 20 tahun terakhir, setelah Vietnam membuka diri untuk investasi asing dan mulai melepas belenggu perusahaan sektor swasta. Terlebih lagi, belum lama ini sejumlah pabrik dari China juga mulai berpindah ke Vietnam sehingga membantu PDB Vietnam mencapai 7% pada 2018.
Hal itu juga yang kemudian memacu para investor asing untuk menaruh targetnya pada properti nasional Vietnam, bersamaan dengan pertumbuhan kelompok orang kaya domestik yang siap membeli properti dan berlomba mengamankan uangnya dengan cara membeli properti.
Baca Juga
Adapun, dengan harga rumah yang terus menjulang dari London ke Hong Kong, Sydney, hingga New York, membuat Vietnam makin menarik untuk dijadikan lokasi utama investasi properti oleh investor asing.
Direktur perusahaan ekuitas Gaw Capital Partners Goodwin Gaw mengatakan bahwa tampak Vietnam sudah seperti di Selatan China pada 10-15 tahun lalu.
“Meskipun harga rumah terus mengalami kenaikan stabil selama 18 bulan terakhir, tapi dalam jangka panjang itu masih sangat bagus,” ungkapnya, dilansir Bloomberg, Senin (25/2).
Menurut data CBRE Group Inc., harga kondominium mewah di Ho Chi Minh City melonjak 17% pada 2018, ke rata-rata US$5.518 per meter persegi. CBRE memproyeksikan bahwa harga itu masih akan terus mengalami keniakan hingga 10% pada akhir 2020 menjadi sekitar US$6.000 per meter persegi.