Bisnis.com, JAKARTA — PT Trans Jabar Tol, anak usaha PT Waskita Toll Road, memulai konstruksi seksi 2 sepanjang 11,90 kilometer jalan tol Bogor—Ciawi—Sukabumi.
Seksi ini merupakan lanjutan dari seksi 1 yang sudah beroperasi sejak Desemebr 2018.
Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Muhammad Sadali mengatakan bahwa progres pembebasan lahan di seksi 2 yang menghubungkan Cigombong—Cibadak telah mencapai 65%.
Sambil konstruksi berjalan, katanya, perusahaan akan terus melakukan pembebasan lahan hingga tuntas.
"Kami sudah mulai konstruksi Januari kemarin. Kami bangun dua jembatan dulu yang desainnya sudah disetujui [Ditjen] Bina Marga," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (8/2/2019).
Secara keseluruhan, panjang jalan tol Bogor—Ciawi—Sukabumi (Bocimi) mencapai 54 kilometer.
Baca Juga
Rencananya, Waskita Toll Road akan memperpanjang trase jalan tol hingga Ciranjang, Cianjur sejauh 30 kilometer. Perpanjangan tersebut akan tertuang dalam amendemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT).
Sadali menargetkan bahwa konstruksi seksi 2 bisa rampung pada pertengahan 2021.
PT Trans Jabar Tol juga bakal mengupayakan pembebasan lahan di seksi 3 (13,70 kilometer) dan seksi 4 (13,05 kilometer) yang saat ini baru mencapai 5%.
Jalan tol Bocimi sudah digagas sejak 22 tahun silam. Pada 1996, konsesi tol jalan tol ini dipegang oleh PT Bukaka Teknik Utama.
Krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 membuat rencana pembangunan jalan tol terhenti. Konsesi jalan tol sempat dipegang oleh Bakrie Group, kemudian MNC Group sebelum akhirnya diakuisisi oleh Waskita Toll Road pada 2015.
Saat ini, jalan tol Bocimi baru beroperasi pada seksi 1 sejauh 15,35 kilometer. Operasional sudah dimulai pada Desember 2018 tanpa penerapan tarif.
Sadali menyebutkan bahwa tarif baru berlaku pada 1 Februari 2019 lalu. Tarif termurah dipatok Rp12.000 (golongan I), sedangkan tarif termahal Rp24.000 (golongan V).