Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Toll Road membidik perolehan dana lebih dari Rp10 triliun melalui divestasi enam ruas tol sepanjang 2019.
Dana segar dari penjualan kepemilikan saham di enam ruas tol bakal menjadi modal perusahaan untuk pengembangan ruas tol baru dan ruas yang masih dalam konstruksi.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan bahwa divestasi ruas tol tahun ini merupakan lanjutan dari proses serupa yang ditempuh pada 2018.
Tahun lalu, perusahaan melakukan divestasi 70% saham PT Waskita Transjawa Toll Road ke Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa senilai Rp5 triliun.
Selain itu, Waskita juga melakukan berbagai penjajakan dengan calon investor untuk melepas kepemilikan saham di ruas Bekasi—Cawang—Kampung Melayu dan Kayu Agung—Palembang—Betung. Hingga penghujung 2018, penjajakan berakhir tanpa kesepakatan.
"Tahun ini menjadi tahun divestasi. Tahun lalu, kami sudah tes pasar untuk mengetahui karakter yang mau membeli tol seperti apa," jelasnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (7/2/2018).
Herwidiakto menerangkan bahwa perusahaan akan menawarkan enam ruas tol kepada investor, baik yang sudah beroperasi penuh maupun beroperasi sebagian. Namun, jumlah ruas yang ditawarkan bisa berubah, bergantung pada perkembangan proses divestasi.
Dia menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan calon investor mengakuisisi lebih dari satu ruas.
Ruas-ruas tol yang ditawarkan yakni Pejagan—Pemalang, Kanci—Pejagan, dan Pasuruan—Probolinggo. Ketiga ruas ini berada di bawah entitas PT Waskita Transjawa Toll Road yang sahamnya masih dimiliki perusahaan sebesar 30%.
Anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk. itu juga berniat melego ruas Bekasi—Cawang—Kampung Melayu yang 99,56% dimiliki Waskita Toll Road.
Di samping melepas saham dalam porsi mayoritas, perusahaan juga berniat menjual kepemilikan saham minoritas di dua ruas, yaitu Solo—Ngawi, dan Batang—Semarang. Waskita memiliki 40% saham di kedua ruas tersebut.
Secara keseluruhan, saat ini Waskita memiliki konsesi sepanjang 1.015 kilometer melalui 18 entitas badan usaha jalan tol. Dari jumlah tersebut, ruas jalan tol sepanjang 468 kilometer sudah beroperasi.