Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serda Satria Margono, Penyelam Pertama yang Menyentuh CVR Lion Air PK-LQP

“Pada pukul 08.40 WIB penyelam atas nama Serda Ttg Satria Margono berhasil menemukanya CVR tersebut,” ujar Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro.
Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan Senin (14 Januari 2019) pukul 08.40 WIB.Foto: Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal)
Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan Senin (14 Januari 2019) pukul 08.40 WIB.Foto: Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal)

Bisnis.com, JAKARTA—Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) yang digandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1/2019)

KRI Spica-934 menemukan CVR pada posisi koordinat  5 derajat 48’46,503 Lintang Selatan,  107 derajat 07’36,728 Bujur Timur, di perairan Tanjung Kerawang Jabar dalam rangka kegiatan pencarian CVR dan Human Remains pesawat Lion Air JT 610, Senin (14/01/2019)

Berdasarkan pengematan Bisnis melalui Google Maps, titik lokasi itu berjarak sekitar 17,8 kilometer di sebelah utara Pantai Tanjung Pakis, Karawang.

Serda Satria Margono, Penyelam Pertama yang Menyentuh CVR Lion Air PK-LQP

Setelah diketahui posisi tersebut, Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I beranggotakan 18 orang lengkap dengan peralatan Scuba dan 3 orang dari Kopaska, melaksanakan penyelaman di lokasi Spot sesuai koordinat tersebut.

“Pada pukul 08.40 WIB penyelam atas nama Serda Ttg Satria Margono berhasil menemukanya CVR tersebut,” ujar Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro dalam siaran persnya, Senin (14/1/2019).

Pushidrosal mengerahkan KRI Spica-934 yang diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (8/01/2019). Keberangkatan kapal survei Hidro - Oseanografi dibawah pembinaan Pushidrosal tersebut dilepas Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro dan Ketua KNKT Soerjanto serta para pejabat utama kedua lembaga.

Keberangkatan KRI Spica-934 yang memiliki peralatan bawah air dengan teknologi canggih ini untuk terus mencari keberadaan CVR yang sampai saat ini belum diketemukan dengan membawa alat yang lengkap seperti Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP yang mampu mendeteksi sinyal dari black box dari Lion JT 610.

Harjo Susmoro menambahkan selain peralatan tersebut KRI Spica-934 juga membawa ABK sebanyak 55 orang, personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta Scientist 6 orang.

"Dengan segala kekuatan yang ada, KRI Spica yang dikomandani Lekol Laut (P) Hengky Iriawan, ST ini mempunyai waktu mencari CVR Lion Air nomor penerbangan JT-610 tersebut selama 15 hari, mengingat sinyal yang dipancarkan CVR selama 90 hari, dan saat ini waktu yang tersisa tinggal tersisa lebih kurang 15 hari lagi, sejak pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang 29 Oktober 2018 lalu," katanya.

Pencarian selebar 5 x 5 meter di titik diperkirakan keberadaan CVR, yang jaraknya 50 meter di lokasi diketemukannya Flight Data Recorder (FDR). Tepat enam hari CVR tersebut berhasil diketemukan KRI Spica.

Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper