1. Ada Pendatang Baru dalam Daftar Orang Terkaya Indonesia versi Forbes
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dalam beberapa waktu terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif mampu bertahan dibandingkan negara-negara lainnya.
Berbagai faktor global dan domestik turut berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan dalam negeri serta para konglomerat Indonesia.
Daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes pun mengalami beberapa perubahan.
Baca selengkapnya di sini.
2. Ekonom Dukung Pemerintah Geser Prioritas Pembangunan
Presiden Joko Widodo meminta agar APBN tahun 2019 difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Rapat Kabinet beberapa waktu lalu, Jokowi menegaskan bahwa setelah tahapan besar yang pertama, yaitu infrastruktur, kita masuk ke tahapan besar kedua, investasi di bidang SDM.
Terkait manuver pemerintah di tahun 2019, ekonom punya pendapatnya sendiri.
Baca selengkapnya di sini.
3. Forbes Rilis Daftar Orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja Mereka?
Pertumbuhan ekonomi dan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang positif dalam setahun terakhir tak urung membuat nilai kekayaan orang-orang terkaya Indonesia meningkat hingga US$129 miliar, setara dengan Rp1.875,14 triliun (kurs tengah Bank Indonesia Rp14.536).
Angka itu naik dari US$126 miliar setahun lalu. Hal ini tercantum dalam Forbes Indonesia Rich List yang dirilis pada Kamis (13/12/2018).
Baca selengkapnya di sini.
4. Indonesia Kejar Target 200.000 Turis Selandia Baru Tahun Depan
Indonesia menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) atau turis dari Selandia Baru dapat menembus 200.000 orang pada 2019, naik lebih dari 100% dari capaian tahun ini yang sekitar 110.000 orang.
Hal itu disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya ketika bertemu dengan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari Askhara, Rabu (12/12/2018).
Selengkapnya baca di sini.
5. Struktur Penerimaan Pajak Masih Rapuh
Struktur penerimaan yang masih mengandalkan dari membaiknya kinerja komoditas sumber daya alam (SDA) dianggap kurang kuat untuk menjaga kinerja pendapatan negara yang tahun ini tumbuh cukup positif.
Kondisi ini dinilai cukup riskan, apalagi penerimaan dari sektor SDA pergerakannya bisa berubah sewaktu-waktu dan tidak cukup kuat dijadikan bantalan fiskal pada 2019.
Baca selengkapnya di sini.