Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI dan Kedutaan Besar Malaysia menyepakati pembentukan desk Malaysian Invesment Indonesia guna mengatasi persoalan investasi yang dihadapi kedua negara.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan langkah ini ditujukan meningkatkan iklim investasi dalam hubungan bilateral Indonesia - Malaysia.
"Tadi kami sepakat untuk membuat satu desk Malaysian Invesment Indonesia. Kalau ada persoalan-persoalan Malaysia investasi di Indonesia desk itu akan menyelesaikan segera," ujarnya dalam keterangan resmi pada Minggu (12/8/2018).
Pembentukan desk Malaysian Invesment Indonesia itu disepakati dengan Minister of International Trade and Industry Darell Leiking dari Bahagian Perdagangan Kedubes Malaysia di Jakarta.
Eko menjelaskan pada tahun lalu investasi Malaysia di Indonesia cukup baik, yaitu sekitar US$7,2 juta. Peringkat Malaysia sebagai investor di Indonesia meningkat dari posisi kelima ke peringkat keempat. Sementara itu, Pemerintah Indonesia dalam 3 tahun terakhir telah memangkas lebih dari 1.200 regulasi.
"Untuk mempercepat itu, kita bersepakat bentuk desk. Jadi, kalau ada kesulistan-kesulitan, bisa diselesaikan. Saya kemarin juga bantu ada Malaysian SMI investasi di area Pandeglang, Banten. MSI investasi di desa-desa, juga kita welcome. Desk tersebut seperti call center, kalau ada apa-apa bisa dilaporkan di sana. Desk dibuat segera, next week sudah dibuat," paparnya.
Eko menjelaskan nantinya desk itu menyelesaikan berbagai permasalahan di kementerian lain atau di pemerintahan daerah agar realisasi investasi bisa berjalan lancar. "Jadi, kalau ada masalah, supaya tidak birokratif kita langsung whatsapp. Jadi, kita bisa atensi dan cepat mengambil keputusan."
Leiking mengemukakan kesepakatan itu diharapkan dapat memperbaiki dan mengeratkan hubungan Malaysia dan Indonesia.
"Pak Eko memberi jaminan Indonesia bersedia menolong usahawan dan tenaga kerja Malaysia di Indonesia. Beliau telah memberi opsi yang sangat baik jika ada masalah yang dihadapi tenaga kerja dari Malaysia, kontak secara whatsapp saja. Kalau ada masalah di Malaysia, kami pun beri jaminan yang sama kepada Indonesia," ujarnya.