Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Terus Dorong Ekspor IKM

Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan ekspor industri kecil menengah (IKM).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih (kanan) mendengarkan penjelasan dari Indah, pengrajin Batik Natural Dye./Kemenperin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih (kanan) mendengarkan penjelasan dari Indah, pengrajin Batik Natural Dye./Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan ekspor industri kecil menengah (IKM).

Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKM Kemenperin, mengatakan beberapa program yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor IKM antara lain memberikan bantuan bimbingan teknis terkait produksi dan pelatihan peningkatan dari sisi kemasan. Selain itu, Kemenperin juga menyediakan fasilitas restrukturisasi permesinan untuk IKM.

Gati mencontohkan salah satu produk IKM dari Bantul yang berpotensi besar menembus pasar ekspor adalah tepung pisang yang bebas gluten. Saat ini, produksi tepung pisang masih menggunakan mesin manual. 

"Nanti akan diberikan bantuan untuk otomatisasi, bisa melalui program restrukturisasi mesin supaya produsinya bertambah karena bahan bakunya murah," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Dalam program restrukturisasi, pemerintah memberikan fasilitas potongan sebesar 30% dari harga untuk mesin produk dalam negeri dan 25% dari harga untuk mesin produksi luar negeri. 

Lebih lanjut, Gati menyatakan pelaku usaha IKM bisa mengajukan permohonan restrukturisasi mesin pada tahun ini. Permohonan tersebut diajukan setelah pelaku industri membeli mesin menggunakan dana pribadi terlebih dahulu. 

Apabila mesin yang dibeli tidak masuk dalam list petunjuk teknis, pengusaha dapat mengusulkan ke Kemenperin untuk memasukkan jenis mesin yang dibeli. Pihak ketiga akan memverifikasi pembelian mesin tersebut, apakah benar merupakan baru dan digunakan untuk produksi dan aspek lainnya. "Ini sangat membantu meningkatkan kapasitas produksi," ujar Gati. 

Tahun depan, Kemenperin juga berencana menggalakkan kegiatan one village one product (OVOP) untuk menggali lebih dalam potensi IKM dalam negeri. Kemenperin juga mengembangkan IKM melalui program e-smart IKM hasil kerja sama dengan beberapa marketplace untuk meningkatkan akses pasar.

Pada hari ini, Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) menggelar pameran industri kreatif untuk IKM binaan Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Pameran ini berlangsung pada 22 Mei hingga 25 Mei 2018 di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin, dan memamerkan beragam komoditas seperti batik, kulit, rajut, aksesori, makanan, dan lainnya. Sebanyak 48 IKM binaan Pemkab Bantul menjadi peserta pameran ini. 

"Sektor industri kreatif dapat menjadi kekuatan baru melalui SDM kreatif dan memiliki daya saing kuat untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Adapun, industri kerajinan mencatatkan nilai ekspor US$776 juta atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai US$747 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper