Bisnis.com, JAKARTA—Produsen penyedia perkakas dan gudang penyimpanan Stanley Black & Decker menyasar industri kecil dan menengah dengan memperkenalkan program kredit perkakas.
"Inovasi ini terbilang baru, belum ada produsen perkakas yang menyediakan penjualan dengan cara dicicil," kata Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja di Jakarta, Senin (14/5/2018).
King menuturkan dalam program cicilan ini pihaknya menyasar kenaikan penjualan 25% dari produk perkakas dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Meski begitu, ia tidak menyampaikan besaran penjualan yang dibukukan perusahaan.
Dalam kesempatan berbeda King menyampaikan pihaknya juga menyasar sektor konstruksi, otomotif, dan industri kreatif. "Hingga pengujung kuartal I/2018, kami telah menunjuk lebih dari 58 distributor di seluruh Indonesia yang mencakup segmen pasar tradisional, industri, dan modern. Kami juga telah berinvestasi dalam layanan purna jual dengan mendirikan 24 authorized service center di 19 kota seluruh Indonesia," katanya.
Sementara itu, Endang Suwartini, Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian menuturkan pihaknya mengharapkan dengan perkakas yang tepat guna, pengusaha kecil ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Para produsen diharapkan juga menghasilkan teknik pengemasan yang lebih baik.
Peran pemerintah juga dilakukan dengan mendorong pemasaran. Dia mengatakan saat ini Kementerian Perindustrian mendorong IKM memanfaatkan marketplace yang memiliki akses pasar lebih luas.
"Kemenperin tengah mendorong program e-Smart IKM untuk mempersiapkan IKM dalam menghadapi revolusi industri keempat yang berbasis internet of things [IoT]," katanya.