Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Colliers: Penjualan Kawasan Industri Kuartal I/2018 Terburuk Dalam Beberapa Tahun Terakhir

Penjualan lahan industri Jabodetabek sepanjang kuartal pertama tahun ini terindikasi mengalami pelemahan yang semakin dalam.
Foto udara kawasan industri yang terdapat di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1)./ANTARA-Ahmad Subaidi
Foto udara kawasan industri yang terdapat di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/1)./ANTARA-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan lahan industri Jabodetabek sepanjang kuartal pertama tahun ini terindikasi mengalami pelemahan yang semakin dalam.

Colliers International Indonesia mencatat bahwa kinerja penjualan lahan industri pada kuartal pertama tahun ini boleh jadi merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Dari data yang dihimpun Colliers, penjualan lahan industri di kuartal pertama tahun ini masih kurang dari 10 hektare.

Ferry Salanto, Associate Director Colliers International Indonesia, mengatakan bahwa penjualan terbesar di kuartal pertama tahun ini adalah dari kawasan industri Modern Cikande milik PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) seluas 3,55 hektare.

Di posisi kedua yakni kawasan industri MM2100 milik PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) seluas 2,52 hektare. Selanjutnya, Karawang International Industrial City (KIIC) anak usaha Sinarmas Land dengan 1,8 hektare.

Selebihnya, penjualan kawasan industri dari 4 perusahaan kawasan industri lainnya tidak lebih dari 1 hektare.

“Ini memang data sementara, karena ada beberapa perusahaan yang belum memberikan data kinerja penjualan mereka untuk kuartal pertama. Tetapi okelah ini sementara, tetapi feeling saya kawasan industri lain yang belum memberikan info penjualan juga tidak terlalu tinggi jualannya,” katanya, Rabu (4/4/2018).

Beberapa kawasan industri yang dimaksud antara lain Green Land milik PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), kawasan industri Jabebeka milik PT Jababeka Tbk. (KIJA) dan Delta Silicon milik PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper