Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 26 MARET: PBOC Dorong Keterbukaan Sektor Keuangan, China Ancam Pangkas Pembelian Obligasi AS

Berita seputar keterbukaan sektor keuangan oleh Bank Sentral China (PBOC) serta potensi pemangkasan pembelian surat utang AS oleh China mewarnai media nasional pada hari ini, Senin (26/3/2018).
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters
Yi Gang, Gubernur Bank Sentral China (PBOC)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar keterbukaan sektor keuangan oleh Bank Sentral China (PBOC) serta potensi pemangkasan pembelian surat utang AS oleh China mewarnai media nasional pada hari ini, Senin (26/3/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

PBOC Dorong Keterbukaan Sektor Keuangan. Bank Sentral China (PBOC) menegaskan China akan terus melakukan reformasi untuk mencapai keterbukaan sektor keuangan Negeri Panda. (Bisnis Indonesia)

Pelajar di AS Bergerak Tuntut Perubahan. Satu juta lebih massa yang digerakkan oleh pelajar turun ke jalan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat (AS), akhir pekan lalu. Mereka menuntut pengendalian senjata diperketat, setelah 17 orang lagi tewas ditembak di negara bagian Florida bulan lalu. (Investor Daily)

Situasi Perdagangan Global Makin Panas. Situasi perdagangan global makin panas, hari demi hari sejak ancaman meletusnya perang dagang mencuat, kendati para petinggi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok pada akhir pekan lalu mengatakan, lewat sambungan telepon, sepakat untuk meneruskan komunikasi mengenai isu-isu perdagangan. (Investor Daily)

Belanja Militer AS US$1,3 Triliun. Amerika Serikat (AS) menambah kekuatan militernya. Presiden AS Donald Trump menyetujui pembelian 14 kapal, 287 pesawat serta 261 kendaraan dan tank dalam RUU anggaran senilai US$1,3 triliun. (Kontan)

China Ancam Pangkas Pembelian Obligasi AS. China dan Amerika Serikat (AS) seakan saling balas membalas dalam pengenaan tarif impor. China kini mengenakan pajak masuk atas 120 produk AS yang masuk ke negerinya, termasuk daging babi dan kedelai senilai US$2 miliar. China juga mempertimbangkan untuk mengurangi pembelian surat utang AS. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper