Bisnis.com, JAKARTA— CV Sinar Padang Sejahtera menjadi satu dari 42 importir bawang putih yang mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura pada 2017 lalu.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, perusahaan yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur ini mendapatkan rekomedasi untuk mengimpor kira-kira 17.000 ton bawang putih.
“Kalau tidak salah dia rekomendasinya itu 17.000 ton,” kata Prihasto ketika dihubungi Bisnis.com, Kamis (22/2/2018).
Dengan izin untuk mengimpor 17.000 ton bawang putih tersebut, CV Sinar Padang Sejahtera diberi kewajiban menanam benih bawang putih di lahan seluar 140 hektare (ha). Dari kewajiban tersebut, pihaknya telah merealisasikan 116 ha.
Tak hanya, CV Sinar Padang Sejahtera, menurut Prihasto importir lainnya pun sudah mulai bergerak merealisasikan kewajiban mereka sejak November tahun lalu. Diharapkan, benih bawang tersebut bisa dipanen pada April 2018 nanti untuk kembali digunakan sebagai sumber pembibitan demi memperluas lahan bawang putih di dalam negeri.
Hingga akhir 2017, kata prihasto, para importir telah menanami total 1.20 ha dari total kewajiban 3400 ha. Adapun sisanya, akan ditanami sepanjang 2018 bersama dengan kewajiban baru yang diterima oleh 36 perusahaan yang mendapat RIPH 2018. Sebagian dari mereka merupakan perusahaan yang ikut menerima RIPH tahun lalu.
Kita mengutamakan bagi yang sudah melaksanakan penanaman untuk RIPH 2017, nah untuk RIPH 2018 kita prioritaskan,” katanya.
Perusahaan ini pun diberi kebebasan untuk memilih apakah akan membuka lahan baru atau bekerja sama dengan petani. Sementara untuk perusahaan yang sudah melakukan penanaman di 2017, dan kembali mendapatkan RIPH 2018, tidak dipaksa untuk kembali membuka lahan baru atau bekerja sama dengan petani baru. Mereka boleh menanam kembali di lahan yang telah mereka gunakan untuk pemenuhan kewajiban sesuai RIPH 2017.
Adapun CV Sinar Padang Sejahtera menjadi salah satu perusahaan yang kembali mendapatkan RIPH di 2018. Namun, Prihasto tidak merinci berapa besar rekomendasi impor yang didapat perusahaan itu tahun ini.
Perusahaan ini, kata Prihasto melakukan penanaman dengan memanfaatkan lahan milik Perum Perhutani yang terbengkalai di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.
di banyuwangi itu mereka buka lahan baru. Lahannya perhutani yang terbengkalai tidak digunakan dia manfaatkan
“Menanam di ketinggian 1.000 meter [di atas permukaan laut] memang lebih bagus tapi ini yang di Banyuwangi 800 [meter di atas permukaan laut] juga bagus,” katanya.