Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan masih melihat perkembangan dalam tahapan uji coba lelang gula kristal rafinasi sebelum memutuskan untuk dilakukan secara formal.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan sejak dilanjutkan tahapan uji coba ini, pihaknya fokus pada proses distribusi gula yang diminta produsen peserta lelang.
Sejauh ini pihaknya mengaku penyalur gula terdiri dari 11 perusahaan. Mereka telah melengkapi seluruh dokumen untuk menyalurkan gula kristal kepada produsen yang telah mendaftar dalam ujicoba lelang.
"Masih kita lihat dulu bagaimana perkembangannya. Karena masih beberapa hari ini dilanjutkan ujicoba skala besar, jadi belum bisa langsung disimpulkan kesiapannya," kata Bachrul kepada Bisnis, Kamis (18/1/2018).
Dia menuturkan, jumlah gula rafinasi yang telah didaftarkan selama enam bulan ke depan mencapai 1,8 juta ton.
Bappebti sebagai pengawas pelaksanaan lelang gula kristal rafinasi tersebut belum menemukan permasalahan berarti selama ujic oba lanjutan ini. Pihaknya fokus melihat proses penyaluran dari penyedia hingga ke produsen.
"Pelaksanaan selama beberapa hari ini berjalan dengan baik. Akan tetapi kita masih terus memantau perkembangan untuk transaksi gula skala besar," sebutnya.
Bachrul menuturkan lelang ini nantinya akan mempermudah pelaku usaha untuk mendapat gula kristal rafinasi tanpa harus memasuki pasar gelap. Dia berujar, jika pelaku UMKM biasanya memperoleh gula rafinasi di pasar seharga Rp11.500/kg - Rp13.000/kg, pada lelang ini produsen mendapat harga sama yakni Rp8.900/kg.
"Nah sekarang tinggal dihitung saja apakah menguntungkan pelaku UMKM atau tidak. Kami juga terus menerima masukan dari peserta lelang, sehingga lelang dapat berjalan maksimal," pungkasnya.
Vice President Communication PT Pasar Komoditas Jakarta, Michael Manuhutu mengungkapkan pihaknya terus melakukan mekanisme lelang secara maksimal. Upaya ini telah dilakukan pihaknya sejak awal penyelenggaraan lelang.
Ketua Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Rachmat Hariotomo menyebut hingga kini asosiasi terus mendukung upaya pemerintah menggelar lelang gula rafinasi. Di samping itu, seluruh penyalur juga berasal dari AGRI.
"Kami menyambut baik upaya pemerintah untuk lelang ini. Jika ada masalah, Bappebti juga membuka diri untuk dibahas bersama. Secara sistem sudah siap lelang gula rafinasi. Pasalnya transaksi dan distribusi sudah biasa kami lakukan," sebutnya.