Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai dalam mendorong pelaku usaha kebijakan fiskal saja sudah tidak cukup. Pengusaha saat ini cenderung lebih mementingkan kepastian hukum dan kemudahan.
Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan saat ini kemudahan pelaku usaha bukan terkait insentif fiskal saja. Terutama pajak, menurutnya akan lebih efektif jika dibarengi dengan lingkungan regulasi dan iklim investasi yang pasti.
"Pajak bukan obat dewanya, ini penyakit lama yang sudah sejak 20 tahun lalu kita ketahui tapi tak kunjung ada obatnya yaitu kepastian hukum berbisnis," katanya, Rabu (17/1/2018).
Yose mengemukakan hanya saja masalah pajak yang kerap menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan pajak paling mudah untuk diselesaikan dengan memberi potongan atau sejenisnya dibanding membuat atau merevisi kepastian hukum.
Menurutnya, pemerintah saat ini juga harus mengandalkan sektor industri tidak hanya dari komoditas yang di ekspor. Untuk itu, persoalan mendorong industri ini akan kembali pada tingkat kemudahan berusaha.
Indonesia, kata Yose, tidak boleh hanya terus berbangga karena sudah berhasil meningkatkan EoDB hingga 19 peringkat karena infrastruktur yang membaik. Sisi lain peringkat perizinan, biaya produksi, hingga pajak masih menduduki peringkat ratusan
"Sekarang mending perbaiki sistem pajak, bagaimana pengusaha mau tertarik kalau berbisnis di Indonesia harus membuang waktu 200 jam untuk mengurus perpajakan," ujarnya.
CSIS : Kepastian Hukum Dalam Berbisnis Dibutuhkan Pelaku Usaha
Pengamat menilai dalam mendorong pelaku usaha kebijakan fiskal saja sudah tidak cukup. Pengusaha saat ini cenderung lebih mementingkan kepastian hukum dan kemudahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ipak Ayu H Nurcaya
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
21 menit yang lalu