Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap pemerintah dapat memberikan insentif fiskal sektoral ketimbang memberikan tax allowance atau tax holiday.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menganggap tax allowance atau tax holiday masih belum efektif untuk meningkatkan minat usaha karena persyaratannya yang begitu ketat.
"Insentif lebih banyak sifatnya, tidak mudah diterapkan, persaratannya ketat. [Pemerintah] kasih insentifnya tanggung, dan takut terjadi pengurangan [penerimaan pajak]," tuturnya kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).
Menurut Hariyadi, pemerintah tidak akan rugi jika memberikan insentif kepada pelaku usaha.
"Lagian pada akhirnya jika pelaku usaha untung, penerimaan pajak pemerintah kan juga akan naik," imbuhnya.
Dia mengatakan pemerintah pernah sukses dalam pemberian insentif peremajaan mesin tektil dan mesin pembuat sepatu.
"Dulu pemerintah memberikan insentif bunga dan uang muka. Awalnya para pelaku usaha tidak pernah terpikir untuk mengganti mesin, tetapi karena mendapat kesempatan, mereka ramai-ramai mengganti mesin produksinya dan berujung pada peningkatan produksi," tuturnya.
Selain itu, tax amnesty juga merupakan contoh sukses pemberian insentif pemerintah.
"Kalau kita lihat semua data penerimaan Kementerian Keuangan, semuanya baik artinya pemberian insentifnya berhasil," katanya.
Menurutnya pemerintah memang harus berkorban sedikit tetapi pemerintah tidak akan pernah rugi. Hanya saja pemerintah juga tidak boleh tanggung-tanggung dalam memberikan insentif.
Menurutnya pemerintah dapat memberi insentif kepada industri padat karya, sehingga dapat membuat usaha lebih bergairah serta menurunkan angka pengangguran.
"Seperti memberi pengurangan pajak kepada perusahaan yang berhasil mempekerjakan 1000 orang, atau pemerintah bisa juga memberikan insentif kepada perusahaan yang dapat mengolah limbah oli untuk mengurangi pencemaran lingkungan," katanya.