Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UI Sediakan Vaksin Difteri untuk Masyarakat

Klinik Satelit Universitas Indonesia menggelar program pemberian vaksinasi difteri bagi warga kampus dan masyarakat umum, merespon fenomena penyakit tersebut yang mulai mewabah.
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Klinik Satelit Universitas Indonesia menggelar program pemberian vaksinasi difteri bagi warga kampus dan masyarakat umum, merespon fenomena penyakit tersebut yang mulai mewabah.

Kepala Klinik Satelit UI Astrid W.Hardjono mengatakan program tersebut mulai berjalan sejak 17 Desember 2017 di kampus UI Depok.

Warga yang berminat mengikuti program ini dapat mendaftar melalui telepon ke (021) 78881017 atau datang langsung ke Klinik Satelit UI. Hal ini dilakukan untuk pengaturan jadwal mengikuti vaksinasi.

Dia menjelaskan, meskipun program ini berbayar, namun Klinik Satelit UI tidak mengambil keuntungan. Uang yang dibayarkan peserta hanya digunakan untuk membeli vaksin difteri berikutnya.

“Klinik Satelit UI hanya menyediakan vaksin bagi rentang usia dewasa di atas 18 tahun. Bagi masyarakat di rentang usia dibawah itu, akan kami rekomendasikan ke Puskesmas setempat untuk diberikan vaksin difteri gratis dari pemerintah,” katanya melalui keterangan resmi UI yang diterima Bisnis, Sabtu (30/12/2017).

Selain itu, Fakultas Kedokteran UI juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menyediakan pelayanan vaksinasi difteri bagi orang dewasa. Pelayanan ini bisa didapatkan di Klinik Imunisasi Dewasa RSCM lantai 5.

Menurutnya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Klinik Satelit dan FKUI ini, sebagai mewujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Dengan diberikannya vaksinasi, diharapkan masyarakat terhindar dari penularan difteri, sehingga KLB bisa segera teratasi dan menyadarkan masyarakat pentingnya pencegahan penyakit, termasuk vaksinasi.

Menurut data world health organization (WHO), selama 2000-2015, Indonesia masuk 10 daftar negara dengan penyebaran difteri terbesar di dunia. Kementerian Kesehatan pada tahun 2017 juga telah memetakan 6 wilayah di Indonesia dengan tingkat kasus penyebaran difteri terbanyak.

Keenam wilayah tersebut yaitu Jawa Timur (271 kasus), Jawa Barat (95 kasus), Banten (81 kasus), Aceh (76 kasus), Sumatera Barat (20 kasus), dan DKI Jakarta (16 kasus). Dari sejumlah kasus yang ada ini, 18% kasus dialami oleh rentang usia 19-40 tahun, kendatipun rentang usia terbesar penderita difteri berumur 1-18 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper