Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

103 Kabupaten Bakal Kembangkan Sapi, Impor Indukan Diizinkan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memberikan izin kepada pengusaha untuk mengimpor sapi indukan.
Warga mengembalakan sapi di Desa Batu Dawa yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017)./Antara-Nyoman Budhiana
Warga mengembalakan sapi di Desa Batu Dawa yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (25/9/2017)./Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memberikan izin kepada pengusaha untuk mengimpor sapi indukan sebagai upaya percepatan mengembangkan peternakan hingga 1 juta ekor sapi.

Dalam penandatanganan kerja sama antara berbagai pemerintah daerah dan perbankan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (14/12/2017), Menteri Amran mengatakan nantinya petani bisa mencicil sapi impor tersebut untuk usaha ternak melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) perbankan.

"Caranya saya kasih izin impor. Yang impor BPD atau pengusaha daerah siapa saja kemudian bank yang membayar dan sapinya menjadi jaminan. Kalau sapinya mati, pemerintah yang mengasuransikan," kata Amran.

Dia menjelaskan pemerintah merencanakan 1 juta impor dari para pengusaha yang kemudian diserahkan kepada petani dengan asuransi atau jaminan dari pemerintah jika sapi tersebut mati.

Sapi impor ini akan menjadi jaminan untuk KUR dari perbankan. Petani tinggal mencicil dari perbankan.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan asuransi untuk 120.000 ekor sapi, namun akan ditingkatkan dua kali lipat pada 2018 menjadi 240.000 ekor sapi.

Amran mengungkapkan usaha peternakan sapi memiliki karakteristik yang berbeda dengan ternak lainnya, antara lain jangka waktu usaha yang panjang dan pembiayaan yang lebih besar.

Untuk itu, peran swasta sebagai investor sangat diperlukan dalam mengembangkan kemitraan dengan para peternak, mengingat sebagian besar peternak sapi adalah peternak kecil dengan skala usaha dua sampai tiga ekor sapi sehingga harus dikembangkan untuk menciptakan korporasi peternak yang berorientasi bisnis.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita menjelaskan sapi indukan yang diimpor disesuaikan dengan karakteristik daerahnya. Ia pun memperkirakan impor tersebut paling lambat dilakukan pada Juli 2018.

"Pak Menteri bilang sesuai passion masing-masing daerah, kalau passionnya di daerah itu sapi bali, kasihlah sapi bali," kata Ketut.

Ada pun dalam penandatanganan kerja sama ini, ada 103 bupati yang dari 24 provinsi yang diundang mengingat daerah tersebut potensial untuk pengembangan ternak sapi.

Selain itu, perbankan yang menyatakan kesiapannya dalam pengembangan satu juta ekor sapi, antara lain BRI, BRI Agro, BPD Kaltim, dan Bank Nagari Sumatra Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper