Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Natal & Tahun Baru, Citilink Siapkan Tambahan 50.400 Kursi

Citilink Indonesia vmenyiapkan 50.400 kursi tambahan untuk menyambut peak season liburan Natal dan Tahun Baru.
Pesawat Citilink bersiap lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9)./JIBI-Rachman
Pesawat Citilink bersiap lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/9)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha Garuda Indonesia, maskapai berbiaya rendah Citilink Indonesia, telah menyiapkan 50.400 kursi tambahan untuk menyambut peak season liburan Natal dan Tahun Baru.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan kursi-kursi tambahan tersebut terbagi dalam 280 penerbangan tambahan yang beroperasi mulai 21 Desember 2017 sampai 3 Januari 2018.

Dia mengakui jumlah kursi tambahan Citilink tahun ini meningkat 20% dibandingkan periode tahun lalu, yang berjumlah 41.760 kursi tambahan. Oleh sebab itu, Citilink Indonesia akan terbang 264 kali setiap hari.

“Angka ini naik 8,2% jika dibandingkan hari biasa sebanyak 244 penerbangan per hari,” jelas Juliandra melalui siaran pers pada Senin (11/12).

Juliandra mengatakan bahwa armada yang akan digunakan oleh Citilink Indonesia terdiri dari 50 unit pesawat Airbus A320 dan Airbus A320Neo. Dia pun memastikna untuk aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang, direksi Citilink juga melakukan kegiatan ramp check.

“Kegiatan ramp Check ini merupakan salah satu persiapan Citilink Indonesia untuk memastikan kesiapan seluruh lini penerbangan menjelang Natal dan Tahun Baru mendatang, terlebih lagi dalam menghadapi kondisi cuaca buruk belakangan ini," kata Juliandra.

Dia menjelaskan bahwa ramp check tahun ini melibatkan seluruh manajemen dan direksi. Tujuannya untuk memastikan seluruh kegiatan penerbangan Citilink Indonesia sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penerbangan sipil yang berlaku.

“Kami tidak memberikan ruang sedikit npun bagi hal-hal yang mengurangi kesiapan aspek safety dan security penerbangan yang dapat berpotensi mengganggu penerbangan kami," kata Juliandra menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper