Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citilink Capai 9 Juta Penumpang

Maskapai penerbangan murah anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia mengangkut penumpang 9 juta sepanjang Januari 2017 sampai September 2017.
Pesawat Airbus A320 Neo milik maskapai Citilink di Hangar 4 GMF terparkir sesaat setelah penyambutan, Tangerang, Banten, Jumat (24/2)./Antara-Lucky R.
Pesawat Airbus A320 Neo milik maskapai Citilink di Hangar 4 GMF terparkir sesaat setelah penyambutan, Tangerang, Banten, Jumat (24/2)./Antara-Lucky R.

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan murah  Citilink Indonesia mengangkut penumpang sembilan juta orang sepanjang Januari -  September 2017.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Pahala N Mansury mengatakan angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama Januari-September 2016 yang hanya mengangkut 8,2 juta penumpang.

“Citilink mencatatkan kenaikan penumpang 11,4% menjadi  3,4 juta penumpang pada kuartal ketiga tahun ini, dari 3,1 juta penumpang periode yang sama kuartal ketiga tahun lalu,” jelas Pahala di kantor Aerofood Catering Services (ACS), Kamis (26/10/2017).

Dia mengatakan secara keseluruhan, Garuda Indonesia juga berjasil mencapai rata-rata tingkat keterisian penumpang atau seat load factor sebesar 75% sepanjang Januari-September 2017. Persentase ini meningkat dari yang sebelumnya 73,4% pada periode yang sama, Januari-September 2016.

Menurut Pahala, kondisi peningkatan pada kuartal ketiga  lumrah karena banyaknya waktu liburan, umrah, dan hari raya Lebaran yang ikut mendorong kenaikan tingkat keterisian pesawat.

Meskipun begitu, Pahala optimistis pada dua bulan saat ini Oktober-November tidak ada penurunan drastic untuk keterisian pesawat. Selain itu, load factor juga akan menguat pada  Desember dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru.

Selain itu tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) kata Pahala mengalami kenaikan 89,2% pada kuartal ketiga ini, naik 87,8% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan berkode GIAA ini melakukan optimalisasi rute dan mencatatkan peningkatan utilitas pesawat sebesar 38 menit, menjadi 9 jam 34 menit sepanjang Januari-September 2017. Sebelumnya, pada periode yang sama, Januari-September 2016 hanya mencatat 8 jam 56 menit per hari.

“Kami tetap menambah rute, penundaan kedatangan pesawat bukan menjadi halangan menambah rute, justru ini mengoptimalisasi aset armada yang sudah ada,” jelas Pahal menyikapi keputusan Garuda menundang kedatangan 20 unit pesawat.

Pahala mengatakan perusahaan akan mengoordinasikan dengan anak usahanya, Citilink terkait pembukaan rute-rute baru. Sampai dengan akhir tahun ini, Garuda Indonesia masih akan mendatangkan satu unit pesawat Boeing 737 MAX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper